Lihat ke Halaman Asli

Kyai Haji Samanhudi: Pahlawan Batik Surakarta

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak dari kita yang tidak mengetahui asal muasal batik dan bagaimana dulunya batik sampai pada masa kejayaan di masa lalu.  Kyai Samanhudi lahir di Laweyan, Surakarta di tahun 1868. Beliau seorang pengusaha batik dimana pada saat penjajahan beliau membantu perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia.

Sebagai pedagang batik, beliau menciptakan wadah bagi para pedagang baik pribumi maupun non pribumi (pedagang Tionghoa) yaitu dengan membentuk Sarekat Dagang Islam. Wadah ini dibentuk dengan tujuan untuk memajukan para pedagang di Surakarta yang notabene Islam dan Tionghoa.

Kyai Haji Samanhudi adalah pejuang bagi perjalanan batik Indonesia. Dengan Sarekatnya yang memberikan wadah bagi para pedagang batik, maka batik dapat bertahan pada masa itu. Artinya dunia pedagang  batik bisa memberikan sebagian keuntungannya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya Sarekat ini juga, Kyai Haji Samanhudi juga menyatukan etnis antara pribumi dan Tionghoa sehingga bersatu padu membangkitkan semangat perjuangan bagi dunia usaha dan juga kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sekarang, setelah batik berjaya baik di Indonesia maupun dunia internasional, selayaknya kita ingat perjuangan Kyai haji Samanhudi yang terus-menerus melestarikan batik. Dan tidak terasa bahwa dengan perjuangan luar biasa dari beliau kita sebagai bangsa Indonesai memiliki kekayaan yang luar biasa yang dapat mengangkat Indonesia di kancah dunia internasional. Tentu saja ini mengangkat juga masyarakat dengan ekonomi kerakyatan dimana dengan batik sekarang banyak yang meng ekspor batik ke luar negeri bahkan dari anak bayi sampai orang lanjut usia pun senang memakai batik. Dari pergi ke pasar sampai acara kondangan yang mewah, kita tidak malu memakai batik ini.

Luar biasa perjuangan yang dilakukan oleh Kyai Haji Samanhudi. Dari memperjuangkan pedagang batik, mempersatukan etnis dan agama, memberikan sumbang pikiran, tenaga dan hartanya bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan sampai pada melestarikan batik itu sendiri bagi kekayaan Indonesia.

Tidak mudah menjadi seorang Samanhudi sekarang dengan adanya konflik kepentingan di jaman sekarang ini. Perjuangan yang dilakukan dengan hati tanpa ada rasa iri hati, egois, dan mau menang sendiri. Sepatutnya kita generasi muda mengikuti langkah yang dilakukan oleh Kyai Haji Samanhudi dengan memperjuangkan orang lain, memperjuangkan negara ini agar merdeka seutuhnya yaitu tetap bersatu tanpa memilah-milah antar etnis dan agama.

Perjuangan tanpa henti dari sosok Kyai Haji Samanhudi terus menggema sampai sekarang di Surakarta, khususnya di daerah Laweyan yaitu adanya Kampung Batik. Disana terlihat setiap rumah memberikan nuansa batik bervariasi, dari batik Solo konvensional sampai batik modern, dari yang ribuan sampai jutaan.

Kita lanjutkan perjuangan Kyai Haji Samanhudi dengan apa yang bisa kita lakukan. Menyatukan etnis yang ada di Indonesia dengan meminimalisasi adanya konflik kepentingan, jika tidak bisa kita bisa mencoba dengan memperjuangkan keutuhan Indonesia dengan tidak membeda-bedakan antar umat beragama, jika pun yang dua hal diatas tidak bisa kita lakukan kita bisa melakukan satu hal ini yaitu: dengan bangga memakai batik di setiap kesempatan.

Mari lanjutkan perjuangan Kyai Haji Samanhudi!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline