Lihat ke Halaman Asli

Nur Ardiyansyah

Freelancer

Dosen Teknik Mesin UMY Rancang Mobile Micro-Bubble Aerator di Waduk Rawa Jombor

Diperbarui: 8 Februari 2023   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Klaten, Jawa Tengah - Tim Pengabdian Masyarakat Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diinisiasi oleh Thoharudin, S. T., M. T., Ph. D., Sunardi, S. T., M. Eng., Ph. D., Aditya Kurniawan, S. T., bersama mitra kolaborasi yakni Arif Setyo Nugroho, S. T., M.T. dari Sekolah Tinggi Teknologi Warga Surakarta, mengadakan pengabdian di Rowo Jombor, Klaten dengan mengusung tema "Aplikasi Mobile Micro-Bubble Aerator pada Budidaya Ikan Nila di Waduk Rowo Jombor-Klaten".Pengabdian ini akan berlangsung pada tahun 2023 ini dengan estimasi waktu kurang lebih 3 bulan terhitung mulai bulan Januari-Maret.

Kualitas air di Rowo Jombor masih tidak stabil, khususnya pada musim kemarau, sirkulasi air di rowo sangat terhambat. Dengan demikian, oksigen dalam air cenderung rendah yang berakibat ikan kekurangan oksigen. Tahun 2021, telah dilakukan pengeboran sumur aliran bawah tanah sebagai media sirkulasi air pada keramba, tetapi hal tersebut membutuhkan daya yang tidak sedikit sehingga pembudidaya akan mengalami penambahan biaya operasional yang tidak sedikit.

Ketua pengabdian, Thoharudin, S. T., M. T., Ph. D., menyampaikan tujuan dari pengabdian ini. "Sistem aerasi sangat penting dalam akuakultur semi-intensif dan intensif untuk mempertahankan lingkungan yang konsisten. Aerasi menyediakan oksigen bagi organisme air. Aerasi tipe microbubble, kandungan oksigen terlarut dalam air dapat meningkat. Kompresor digerakan dengan mesin genset yang diapungkan di atas perahu karet, sehingga proses aerasi dilakukan secara mobile dan menjangkau semua keramba ikan. Saluran udara menuju air terbuat dari batu berpori, sehingga udara yang masuk ke dalam air berupa micro bubble. Dengan hal ini, kandungan oksigen terlarut dalam air akan tetap terjaga dengan efisien konsumsi energi oleh pembudi daya." tutupnya. (VA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline