Lihat ke Halaman Asli

Keajaiban ASI dalam Al-Qur'an

Diperbarui: 4 April 2017   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KEAJAIBAN ASI DALAM

SURAH AL-BAQARAH AYAT 233

*ßNºt$Î!ºuqø9$#urz`÷èÅÊöã£`èdy»s9÷rr&Èû÷,s!öqymÈû÷ün=ÏB%x.(ô`yJÏ9y#ur&br&¨LÉêãsptã$|ʧ9$#4n?tãurÏqä9öqpRùQ$#¼ã&s!£`ßgè%øÍ£`åkèEuqó¡Ï.urÅ$rã÷èpRùQ$$Î/4wß#¯=s3è?ë§øÿtRwÎ)$ygyèóãr4w§!$Òè?8ot$Î!ºur$ydÏ$s!uqÎ/wur×qä9öqtB¼çm©9¾ÍnÏ$s!uqÎ/4n?tãurÏ^Í#uqø9$#ã@÷VÏBy7Ï9ºs3÷bÎ*sù#y#ur&»w$|ÁÏù`tã<Ú#ts?$uKåk÷]ÏiB9ãr$t±s?urxsùyy$oYã_$yJÍkön=tã3÷bÎ)uröN?ur&br&(#þqãèÅÊ÷tIó¡n@ö/ä.y»s9÷rr&xsùyy$uZã_ö/ä3øn=tæ#sÎ)NçFôJ¯=y!$¨BLäêøs?#uäÅ$rá÷èpRùQ$$Î/3(#qà)¨?$#ur©!$#(#þqßJn=ôã$#ur¨br&©!$#$oÿÏ3tbqè=uK÷ès?×ÅÁt/ÇËÌÌÈ

Terjemahnya:

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan, dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf, seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian, apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Maka tidak ada dosa atas keduanya, dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain. Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut, bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

A.Pengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah Swt untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi dan antibody yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit. Menurut para ahli. saat lahir ke dunia, seorang bayi telah memiliki otak yang berkapasitas 100 miliar sel otak (neuron) dengan koneksi-koneksi awal. Artinya, jumlah neuron di dalam otak si kecil 6 kali lebih banyak daripada jumlah penduduk bumi. Bahkan, lebih banyak daripada jumlah bintang di Galaksi Bima Sakti.Akan tetapi, otak bayi dengan potensi sedahsyat ini bukanlah “barang jadi”, ia “belum   matang” karena belum terhubung dalam jaringan, antarsatu dengan yang lainnya. Ia membutuhkan sentuhan agar bisa berkembang secara optimal. “Otak bayi masih berupa produk mentah yang belum selesai. Otak neonatal (otak pada usia empat minggu pertama) hanyalah sebuah lukisan berbentuk sketsa cetak biru yang sama sekali belum sempurna. Tangan-tangan lingkunganlah yang akan menyelesaikan atau membengkalaikannya.

ASI diproduksi dalam alveoli. Air susu tersebut dapat mengalir masuk ke dalam duktul berkat kerja otot-otot halus yang mengelilingi alveoli. Dari duktul, air susu kemudian mengalir ke saluran air susu yang lebih besar dan selanjutnya masuk ke dalam jaringan penyimpanan air susu yang terletak tepat di bawah areola. Jaringan ini berfungsi seperti bak penampung air susu sementara, sampai tiba saatnya bayi menghisapnya melalui celah pada puting susu.

B.Penjelasan Surah Al-Baqarah Ayat 233

Dalam surah al-baqarah ayat 233 menjelaskan bahwa setiap ibu (meskipun ia janda) berkewajiban menyusui anaknya sampai anak itu mencapai usia dua tahun. Apabila kedua ibu-bapak memandang ada maslahatnya, maka dibolehkan jika masa susuan kurang dari masa tersebut. Demikian pula setiap bapak berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan para ibu baik sandang maupun pangan sesuai dengan kebutuhannya. Ibu laksana wadah bagi anak sedang bapak sebagai pemilik wadah itu. Maka sudah sewajarnya bapak berkewajiban memberi nafkah kepada orang yang di bawah tanggung jawabnya dan memelihara serta merawat miliknya.

Allah Swt mewajibkan kepada ibu menyusui bayinya karena air susu ibu mempunyai pengaruh yang besar kepada anaknya. Dari hasil penelitian para ahli medis menunjukkan bahwa air susu ibu terdiri saripati yang benar-benar murni. Air susu ibu juga merupakan makanan yang paling baik untuk bayi dan tidak disangsikan lagi oleh para ahli gizi. Di samping ibu dengan fitrah kejadiannya memiliki rasa kasih sayang yang mendalam sehingga penyusuan langsung dari ibu berhubungan erat dengan perkembangan jiwa dan mental anak. Dengan demikian kurang tepat tindakan sementara para ibu yang tidak mau menyusui anaknya hanya karena kepentingan pribadinya seperti untuk memelihara kecantikan, padahal ini bertentangan dengan fitrahnya sendiri dan secara tidak langsung ia kehilangan kesempatan untuk membina dasar hubungan keibuan dengan anaknya sendiri dalam bidang emosi.

Demikianlah pembagian kewajiban kedua orang tua terhadap bayinya yang diatur oleh Allah Swt. Sementara itu diberi pula keringanan terhadap kewajiban, misalnya kesehatan ibu terganggu atau seorang dokter mengatakan tidak baik bila disuskan oleh ibu karena suatu hal. maka tidak mengapa kalau anak mendapat susuan atau makanan dari oranga lain.

Demikian juga apabila bapak tidak mempunyai kesanggupan melaksanakan kewajibannya karena miskin maka ia boleh melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kesanggupannya. Keringanan itu membuktikan bahwa anak tidak boleh dijadikan sebab adanya kemudharatan, baik terhadap bapak maupun terhadap ibu. Dengan demikian, kewajiban tersebut tidak mesti berlaku secara mutlak sehingga mengakibatkan kemudharatan bagi keduanya. Salah satu pihak tidak boleh memudharatkan pihak lain dengan menjadikan anak sebagai kambing hitamnya. Contohnya karena ibu mengetahui bahwa bapak berkewajiban memberi nafkah maka ia melakukan pemerasan dengan tidak menyusi atau merawat si bayi tanpa sejumlah biaya tertentu atau bapak sangat kikir dalam memberikan nafkah sehingga ibu menderita karenanya.

Selain itu, jika salah seorang dari ibu atau bapak tidak memiliki kesanggupan untuk melaksanakan kewajiban atau meninggal dunia, maka kewajiban-kewajiban itu berpindah kepada ahli warisnya. Lamanya masa penyusuan dua tahun, namun demikian apabila berdasarkan musyawarah antara bapak dan ibu untuk kemaslahatan anak, mereka sepakat untuk menghentikannya sebelum sampai masa dua tahun atau meneruskannya lewat dari dua tahun maka hal ini boleh saja dilakukan.

Dewasa ini pada kenyataannya, banyak kita saksikan orang-orang yang telah menyepelekan masalah menyusui anak-anak dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kemaslahatan mereka. Banyak para ibu dari kalangan hartawan yang enggan menyusui anak-anak mereka hanya karena ingin memelihara kecantikan dan menjaga kesehatan mereka, padahal perbuatan mereka ini sungguh bertentangan dengan fitrah manusia dan merusak pendidikan anak-anak.

Dalam hal ini kaum musliminlah yang beruntung, sebab agama mereka memberi petunjuk kepada mereka hal-hal yang mendatangkan maslahat dalam mendidik anak-anak dan membina akhlak mereka. Kita belum pernah melihat satu agamapun yang mengemukakan masalah-masalah yang baik dalam hal mendidik generasi yang baru tumbuh, sebagaimana yang kita dapatkan dalam agama Islam.

C.Dalil-dalil Pendukung

Selain surah al-baqarah ayat 233, dalil yang berkaitan tentang ASI di antaranya yaitu:

1.ASI jaminan rizki untuk setiap bayi, yang tercantum dalam Surah Huud ayat 6 yang berbunyi:

*$tBur`ÏB7p­/!#yÎûÇÚöF{$#wÎ)n?tã«!$#$ygè%øÍÞOn=÷ètur$yd§s)tFó¡ãB$ygtãyöqtFó¡ãBur4@@ä.Îû5=»tGÅ2&ûüÎ7BÇÏÈ

Terjemahnya:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”.

2.ASI dalam al-Qur’an dalam keadaan darurat hak bayi tetap dilindungi, yang tercantum dalam surah At-Thalaq ayat 6 yang berbunyi:

£`èdqãZÅ3ór&ô`ÏBß]øymOçGYs3y`ÏiBöNä.Ï÷`ãrwur£`èdr!$Òè?(#qà)ÍhÒçGÏ9£`Íkön=tã4bÎ)ur£`ä.ÏM»s9'ré&9@÷Hxq(#qà)ÏÿRr'sù£`Íkön=tã4Ó®Lymz`÷èÒt£`ßgn=÷Hxq4÷bÎ*sùz`÷è|Êör&ö/ä3s9£`èdqè?$t«sù£`èduqã_é&((#rãÏJs?ù&ur/ä3uZ÷t/7$rã÷èoÿÏ3(bÎ)ur÷Län÷|$yès?ßìÅÊ÷äI|¡sùÿ¼ã&s!3t÷zé&ÇÏÈ

Terjemahnya:

“Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya”.

3.ASI dalam al-Qur’an investasi dunia akhirat, yang tercantum dalam surah Luqman ayat 4 yang berbunyi:

$uZø¢¹ururz`»|¡SM}$#Ïm÷yÏ9ºuqÎ/çm÷Fn=uHxq¼çmBé&$·Z÷dur4n?tã9`÷dur¼çmè=»|ÁÏùurÎûÈû÷ütB%tæÈbr&öà6ô©$#Í<y7÷yÏ9ºuqÎ9ur¥n<Î)çÅÁyJø9$#ÇÊÍÈ

Terjemahnya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu. hanya kepada-Kulah kembalimu”.

Ayat di atas mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah perintah bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Kedua. perintah bagi anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibunya telah merawatnya siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya. sementara terdapat hak anak untuk diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya selama dua tahun penuh. sementara terdapat hak ibu agar anaknya berbakti kepadanya.

Adapun hadits yang berkaitan tentang ASI yakni:

فَجَاءَتْ اَلْغَامِدِيَّةُ فَقَالَتْ يَارَسُوْلَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ زَنَيْتُ فَطَهِّرْنِي وَإِنَّهُؤرَدَّهَا فَلَمَّا كَانَ الْغَدُقَالَتْ يَا رَسُوْلُاللَّهِ لْمَ تَرُدُّنِي لَعَلَّكَ أَنْ تَرُدَّنِي كَمَا رَدَدْتَ مَاعِزًا فَوَ اللَّهِ إِنِّي لَحُبْلَى قَالَ إِمَّا لاَ فَاذْهَبِي حَتَّى تَلِدِي فَلَمَّا وَلَدَتْ أَتَتْهُ بِالصَّبِيِّ فِي خِرْقَةٍ قَالَتْ هَذَا قَدْ وَلَدْتُهُ قَالَ اذْهَبِي فَأَرْضِعِيهِ حَتَّى تَفْطِمِيهِ فَلَمَّا فَطَمَتْهُ أَتَتْهُ بِالصَّبِيِّ فِي يَدَهِ كِسْرَةُ خُبْزٍ فَقَالَتْ هَذَا يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَدْ فَطَمْتُهُ وَقَدْ أَكَلَ الطَّعَامَ فَدُفِعَ الصَّبِيُّ إِلَى رَجُلٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَحُفِرَ لَهَا إِلَى صَدْرِهَا وَ أَمَرَ اانَّاسَ فَرَجَمُوْهَا (رواه المسلم و ابوا داود)

Artinya:

“Lalu datang seorang wanita al-Ghomidiyyah, ia berkata: “wahai Rasulullah, aku telah berzina, maka sucikanlah aku!” Dan Rasulullah menolaknya. Ketika keesokan harinya, wanita itu berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau menolakku? Mungkin engkau menolakku sebagaimana engkau telah menolak Ma’iz, maka demi Allah aku ini hamil!” Rasulullah bersabda: “Tidak, pergilah sampai engkau melahirkan”. Ketika ia sudah melahirkan, ia mendatangi Rasulullah dengan membawa bayinya pada sebuah kain, ia bersabda: “Ini aku sudah melahirkan”. Rasulullah bersabda: “Pergilah dan susuilah ia sampai engkau menyapihnya!” Ketika ia telah menyapihnya, ia mendatangi Rasulullah dengan bayinya yang membawa remukan roti di tangannya, maka ia berkata : “Ini wahai Nabi Allah, aku sudah menyapihnya dan ia sudah makan makanan”. Maka anak itu diserahkan kepada seseorang dari kaum muslimin, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya maka digalikan untuknya lubang sedalam dadanya lalu beliau memerintahkan orang-orang kemudian mereka merajamnya”. (H.R. Muslim dan Abu Daud)

Dalam riwayat lain Rasulullah Saw bersabda:

إِذَا لاَنَرْجُمُهَا وَنَدَعُ وَلَدَهَا صَغِيرًا لَيْسَ لَهُ مَنْ يُرْضِعُهُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ اْلأَنْصَارِ إِلَيَّ رَضَاعُهُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ فَرَجَمَهَا (رواه المسلم)

Artinya:

“Kalau begitu kita tidak bisa merajamnya sedangkan kita biarkan anaknya yang masih kecil tanpa ada yang menyusuinya”. Lalu bangkit seorang dari Anshor, ia berkata: “aku yang akan menanggung persusuannya wahai Nabi Allah”. Beliau berkata: lalu wanita itu dirajam. (H.R. Muslim)

أَنَّ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ عِنْدَهَا وَأَنَّهَا سَمِعَتْ صَوْتَ رَجُلٍ يَسْتأَذِنُ فِي بَيْتِ حَفْصَة قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ هَذَا رَجُلٌ يَسْتَأذِنُ فِي بَيْتِكَ فَقَالَ ابنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَاهُ فُلاَنًا لِعَمِّ حَفْصَة مِنَ الرَّضَاعَةِ قَالَتْ عَائِشَةُ لَوْكَانَ فُلاَنٌ حَيٍّاؤ لِعَمِّهَا مِنَ الرَّضَاعَةِ دَخَلَ عَلَيَّ فَقَالَ نَعَمْ الرَّضَعَةُ تُحَرِّمُ مَا تُحَرِّمُ الْوِلاَدَةُ (رواه البخاري و المسلم)



Artinya:

Ketika Rasulullah Saw. berada di rumahnya, ia (Aisyah) mendengar suara laki-laki minta izin (untuk masuk) di rumah Hafshoh. Aisyah berkata, lalu aku katakan: “wahai Rasulullah, laki-laki ini minta izin di rumahmu”. Nabi Saw. bersabda: “aku melihat ia adalah si Fulan, paman susunya Hafshoh”. Aisyah berkata: “seandainya si Fulan masih hidup (paman susunya Aisyah) ia boleh masuk menemuiku?”. Rasulullah besabda: “Ya, persusuan menjadikan mahrom sebagaimana seseorang menjadi mahrom karena sebab kelahiran”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

D.Pendapat Para Pakar dan Para Ulama

Menurut pendapat Abd-Alda’em Al-Kheel, banyak studi yang dilakukan di 30 negara menunjukkan ibu yang menyusui bayinya kurang terkena kanker payudara. Rahim melebar 20 kali selama kehamilan dan melahirkan. Penelitian menunjukkan menyusui bermanfaat untuk membantu rahim kembali ke ukuran normal. Sebaliknya, ibu yang tidak menyusui bayinya ukuran rahimnya tetap lebih dari batas normal. Selain itu, menyusui juga melindungi dari kanker rahim. Penyusuan alami membantu ibu untuk mengurangi berat badannya dan melindungi dirinya dari kegemukan. Bahkan ia juga bekerja sebagai analgesik alami rasa sakit bagi ibu juga. Penyusuan alami juga membantu ibu dan anak untuk tidur nyenyak”.

Sedangkan Menurut James W. Anderson, seorang ahli dari Universitas Turkey membuktikan bahwa IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka dari pada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

Selain pendapat para pakar, para ulama juga berpendapat. Imam Amirul Mu’minin Ali a.s. berkata yang artinya, “Tidak ada air susu yang lebih berbarokah bagi anak bayi dari air susu ibunya sendiri”.

Ulama fiqih berbeda pendapat tentang siapa yang berhak untuk menyusukan dan memelihara anak tersebut jika terjadi perceraian antara suami-istri. Apakah pemeliharaan menjadi kewajiban ibu atau kewajiban bapak? Imam Malik berpendapat bahwa ibulah yang berkewajiban menyusukan anak tersebut walaupun ia tidak memiliki air susu; kalau ia masih memiliki harta maka anak itu disusukan pada orang lain dengan mempergunakan harta ibunya. Imam Syafi’i dalam hal ini berpendapat bahwa kewajiban tersebut adalah kewajiban bapak.

Selain itu, sebagian ulama juga mengatakan bahwa menyusui bayi sebaiknya dilakukan oleh ibu sendiri dan tidak wajib atasnya, kecuali jika bayi tersebut hanya mau menghisap air susu ibunya dan tidak mau menghisap air susu orang lain. sebagaimana yang sering kita saksikan pada sebagian bayi. Atau barangkali ayahnya tidak mampu menyewa seseorang untuk menysusukan bayinya atau ia mampu membayar upah tetapi tidak ada orang yang mau menyusui bayinya.

E.Komponen-komponen ASI

ASI mempunyai kandungan yang sangat bervariasi. ASI yang dikeluarkan pada 7 hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum. Kolostrum sangat baik diberikan pada bayi yang baru lahir karena mengandung banyak anti bodi dan sel darah putih serta vitamin A yang diperlukan bayi karena dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi.

Adapun kandungan atau komponen-komponen dalam ASI adalah sebagai berikut:

1.Protein

ASI mempunyai kadar protein yang paling rendah diantara air susu mamalia dan dibandingkan dengan beberapa jenis mamalia lainnya. Walaupun demikian, protein yang terkandung di dalam ASI merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh otot dan tulang bayi manusia agar dapat berkembang baik dan berfungsi optimal.

Protein dalam susu adalah kasein dan whey yang bersifat lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi dibandingkan protein yang berasal dari sumber makanan pengganti lainnya, termasuk protein dan susu sapi. Protein di dalam ASI benar-benar diciptakan dengan tepat, sehingga sesuai dengan tingkat metabolisme yang dijalankan oleh berbagai sistem organ di tubuh bayi, dengan demikian tubuh bayi menjadi sangat efisien.

2.Lemak

Lemak merupakan zat gizi yang berperan penting dalam proses metabolisme. Hampir 50% dari energi yang diperlukan bayi diambil dari lemak. Kadar lemak di dalam ASI bersifat jauh lebih mudah diuraikan dan diserap oleh tubuh bayi ketimbang lemak yang terdapat di dalam air susu sapi.

Lemak ASI terdiri dari beberapa jenis antara lain DHA, ALA, AA dan lain-lain. DHA dianggap sangat penting untuk membantu pertumbuhan, perkembangan serta mempertahankan fungsi kerja jaringan otak. Jadi semakin lama menyusui semakin tinggi pula kadar DHA di dalam otak bayi.

ASI juga merupakan kolestrol yang diperlukan untuk membangun sel-sel anak, membentuk hormon serta vitamin D. Lemak yang terdapat di dalam ASI juga berpengaruh untuk membentuk kulit sehat.

3.Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa merupakan zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli bahwa semakin pintar jenis mamalia semakin banyak ditemukan laktosa dalam air susunya. dan di dalam ASI lah jumlah tertinggi laktosa diantara susu mamalia.

4.Zat-zat yang lain

Selain mengandung areola jenis zat gizi. ASI juga mengandung enzim pencernaan. Enzim tersebut antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan protase (untuk menguraikan protein). Yang mana hal ini akan memudahkan kerja sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna perkembangannya.

Uniknya komposisi zat gizi di dalam ASI akan berubah-ubah sesuai dengan proses tumbuh kembang yang dicapai bayi. Tidak seperti susu formula yang komposisi zat gizinya selalu sama. Air susu yang keluar pada awal kelahiran sampai seminggu sesudahnya, terbukti mempunyai kadar protein yang lebih tinggi yang berfungsi untuk membantu dalam menyerap dan menguraikan zat gizi lainnya yang dibutuhkannya.

F.Manfaat Menyusui

1.Manfaat Menyusui Bagi Bayi

Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. ASI dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi karena mengandung zat penangkal penyakit antara lain immunoglobulin. ASI mengandung rangkaian asam lemak tak jenuh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat, tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi dan mengoptimalkan perkembangan bayi. Selain itu ASI dapat memupuk ikatan emosional, tidak akan pernah bayi mempunyai susu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja, dimana saja kecuali ASI dan masih banyak juga manfaat lainnya.

Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. Hal ini karena kandungan yang terdapat pada ASI. Pemberian ASI akan membantu dalam mengurangi risiko seperti muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis, kolik, dan gangguan perut lainnya.

Anak yang memperoleh dan mendapatkan ASI Ekslusif dan juga mendapatkan kolustrum akan memiliki kekebalan terhadap alergi lebih baik daripada yang tidak mendapatkan ASI. Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi. Kolustrum adalah cairan dengan viskositas kental. lengket dan berwarna kekuningan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobulin (IgG. IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.



2.Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Bila bayi baru lahir segera menyusu ke ibunya, maka proses ini yang dinamakan sebagai Inisisasi Menyusui Dini (IMD) akan merangsang keluarnya hormon oksitosin yang akan mengkontraksikan kandungan, pendarahan pasca persalinan pun bisa dihindari. Selain itu, ibu yang menyusui jarang terkena kanker payudara, dapat menghambat kesuburan (merupakan alat kontrasepsi alami), tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli susu formula.

Dengan menyusui setidaknya dalam pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan maka hal ini akan bermanfaat bagi sang ibu dalam hal mengurangi penambahan berat badan karena dalam masyarakat kita setelah melahirkan ibu hamil akan bertambah berat badannya dan dengan menyusui ini akan mengurangi hal tersebut.

Manfaat menyusui bagi ibu lainnya adalah bahwa keadaan rahim ibu menyusui akan lebih cepat kembali atau recovery ke dalam kondisi semula daripada yang tidak menyusui karena adanya pengaruh dari hormon. Bagi kondisi psokologi ibu sendiri adalah semakin mendekatkan hubungan antara ibu dengan sang anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline