Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Daerah (Unik, Berbeda tapi Tetap Satu)

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

#Indonesia memiliki suku bangsa yang terbanyak di dunia. Yaitu terdapat lebih dari 740 suku bangsa atau etnis, bahkan di Papua saja terdapat 270 suku. Dengan jumlah suku sebanyak itu menjadikan Indonesia  memiliki bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Meski banyak memiliki bahasa daerah namun bahasa nasionalnya yaitu Bahasa Indonesia mampu menyatukannya tanpa menghilangkan tutur bahasa daerahnya.

Saya sangat mencintai bahasa daerah dan sangat sangat suka mempelajari bahasa daerah. Saat ini saya fasih berbahasa bugis,bisa dan mengerti bahasa makassar serta bisa dan mengerti bahasa toraja. Hingga saat ini pun masih mempelajari bahasa daerah lain di Indonesia.

Bukan ingin menjadi ahli bahasa daerah,hanya ingin melestarikan warisan nenek moyang. Bagi saya,bahasa daerah itu adalah harta warisan yang harus tetap dijaga. Agak sedikit aneh bukan saat anda mengatakan lahir di daerah ini atau itu tapi sama sekali tidak mengerti bahasa daerahnya.

Sebagai contoh,saya ambil bahasa bugis. Bahasa daerah ini banyak dipergunakan di sebagian besar daerah di Sulawesi Selatan tapi tentu saja tidak semua bahasa bugisnya sama,terkadang ada dialek atau logat khas yang membedakannya. Seperti,bahasa bugis di Bone tentu sangat berbeda dengan bahasa bugis yang ada dipergunakan di Maros. Dan didaerah Bone pun bahasa bugis itu masih bisa berbeda terdengar saat kita mendatangi daerah yang berbeda.

Conto lain lagi, kata "kenapa ?" jika kita terapkan ke dalam bahasa daerah tentu akan berbeda.

- kenapa ki ? ( Makassar )

- ang ngapai ? ( Makassar juga )

- magai ? (bugis )

- matumbai ? ( toraja )

- ngurai ? ( bulukumba )

...ada yang mau tambahkan ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline