Lihat ke Halaman Asli

Cobalah Mengerti

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344969311814666462

[caption id="attachment_200239" align="aligncenter" width="530" caption="ilustrasi : coklatcameron.blogspot.com"][/caption]

Terlampau banyak bicara

Gerak yang sia-sia

Menebar lukanya duka di hati pesakitan

Seutuhnya,

Tak lagi mampu menahan diri

Semacam ritual

Meludahi waktu dengan liur kesalahan

,

Diri tidak pernah benar-benar tahu

Pisau mana yang telah menikam

Jantung silaturahmi

diantara kita…

,

Ketika diam

Menjadi pilihan komunikasi

Bagaimana angin membahasakannya

Sementara bahasanya tidak mudah dipahami

Irama

silent

Lebih menusuk

Lebih dalam menghujam

Menyiksa hati

Dengan kesalahan yang tidak pernah diketahui

Wujudnya…

,

Jika waktu berhenti merotasi

Memilih tempat perhentian

Tepat di nadirnya penyesalan

Bagian mana yang mampu dipersembahkan ?

Sebagai bekal abadi

Untuk perjalanan yang jauh lebih panjang

Dari dunia yang fana

Penuh fatamorgana

Ahh…

Bagaimana diri mampu menghadapi diriNya?

,

Detak detik mendetak

Menghentak-hentak

Membentak

Cobalah mengerti…

___________________

Salam Muhasabah...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline