Lihat ke Halaman Asli

Resensi Hati

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344882479209355858

[caption id="attachment_200011" align="aligncenter" width="432" caption="Ilustrasi : FB Mega Photo"][/caption]

Tersadar,

ada yang kerdil

mengendap

diam-diam duduk di dalam

menetap

hap !

nurani masuk perangkap...

,

Prosesnya semakin kronis

menggerogoti kesehatan inti

madu rindu kepada Ar Rahman

perlahan mengobati hati-hati

membantu mata pemahaman

untuk melihat lebih jelas

realitas buruk rupa

pemilik kegelisahan

,

Jika definisi kebaikan

berbatas pada hanya apa yang tampak bagi inderawi

puja-puji-sanjungan membunga

harumnya memeluk semesta

pada saat itu,

persepsi mulai menipu realitas

menciptakan ambiguitas

,

diri sepenuhnya tahu

siapa bayangan di dalam cermin...

,

Pemilik Asmaul Husna

tentu jauh lebih pandai

bagaimana menyembunyikan

apa yang tak siap terbuka

hijabNya,

kebesaranNya,

melindungi aib diri...

Lalu bagaimana mungkin

berani-beraninya

kesombongan merambati hati?

,

Malam-malam muhasabah

melabuhkan keluh kesah

di sepanjang sajadah

bersimpuh

rebah

basah

meresapi hati

hanyut dalam

malam-malam muhasabah

_______________ Salam Muhasabah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline