Dengan keterbatasan kaki yang tidak bisa dipakai untuk berjalan atau berlari namun mereka tetap memiliki semangat untuk berolahraga dengan menggunakan kursi roda bahkan sudah dijadikan sebagai ajang kompetisi dan telah diperlombakan ditingkat dunia yaitu paralimpiade (paralympic).
Tenis kursi roda yang sebelumnya hanya dimainkan sebagai terapi bagi penyandang disabilitas fisik, sampai saat ini menjadi cabang olah raga yang populer di kalangan penyandang disabilitas fisik (difabel) di arena olahraga internasional.
Tenis kursi roda pertama kali dimulai di California, Amerika Serikat, pada tahun 1976 oleh Brad Parks, seorang mantan pemain ski air profesional yang mengalami cedera tulang belakang dalam kecelakaan. Sebagai bagian dari program rehabilitasinya, ia mulai mencoba bermain tenis di kursi roda bersama temannya Jeff Minnenbraker.
Untuk mempromosikan olahraga ini, Parks dan Minnenbraker mengadakan demonstrasi dan turnamen kecil di berbagai kota di Amerika Serikat pada tahun 1976. Brad Parks, pemain tenis kursi roda terkenal, telah mendedikasikan hidupnya untuk mendukung olahraga ini hingga mencapai tingkat kesuksesan saat ini.
Dan pada tahun 1982, cabang olah raga tenis kursi roda diperkenalkan dalam pertandingan dunia yaitu paralimpiade, di Eropa tepatnya kota Paris. Paralimpiade sendiri adalah ajang olahraga internasional yang diperuntukkan bagi atlet penyandang disabilitas (Difabel). Dan pada 1992, cabang olahraga Tenis kursi roda diperlombakan di Paralimpiade Barcelona 1992 secara resmi.
Pemain tenis kursi roda dunia terkenal saat ini yang mengikuti kembali paralimpiade 2024 antara lainnya atlet laki-laki ada Frederic Cattaneo, Tom Egberink, Joachim Gerard, Alfie Hewett dan atlet perempuan ada Diede de Groot, Yui Kamiji, Sakhorn Khanthasit, Momoko Ohtani, Lucy Shuker dan Aniek van Koot.
Atlet tenis kursi roda Indonesia pernah meraih 2 medali perak di Asean Para Games 2022 yang diraih oleh atlet ganda putra dan tunggal putri atas nama Ndaru Patma Putri di kelas C7 E18. Dan sayangnya pada paralimpiade 2024, Indonesia mengirimkan 35 atlet tetapi atlet tenis kursi roda tidak ada yang ikut dikirimkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H