Lihat ke Halaman Asli

Nuralisaa syaputri

Mahasiswi Universitas Negeri Makassar

Keterlibatan Bilik Pesantren dalam Politik, Hegemoni Kyai terhadap Santri

Diperbarui: 8 Desember 2021   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesantren ialah suatu lembaga pendidikan dibawahi pimpinan kyai. Beragam fenomena menarik di pesantren yang dapat dikaji. Karena pendidikan di dalam pesantren mempunyai beberapa karakterirstik yang tidak singkron dengan sistem pendidikan yang lain. Berangkat dalam keterlibatan pondok pesantren pada permasalahan partai politik. Adanya keterlibatan ini dikarenakan terdapat campurtangan politik di dalam lingkungan pesantren. Selanjutnya, bagaimana hegemoni Pemimpin pondok pesantren (kyai) terhadap afiliasi santri dalam pemilihan umum?. Dengan analisis pada teori hegemoni yang dijabarkan oleh Antonio Gramsci, hegemoni merupakan pengaruh dari kyai dengan di awali adanya kekuasaan. 

Jelang waktu pemilihan umum, partai politik mulai gencar melakukan sosialisasi. Salah satu lembaga yang biasanya menjadi target partai politik adalah pesantren. Rencana awal dilakukan pada kyai dimana ia memiliki kuasa didalam pesantren . pemilihan pesantren dan kyai sebagai sasaran sosialisasi dikarenakan kuatnya pengaruh agama. Pemerintah akan menyadari jika posisi kyai sangat menentukan dan berpengaruh dalam tindakan politik. Hal ini terjadi karena suatu hubungan antara masyarakat dengan kyai yang terjalin dengan adanya patron- klien. Adanya hubungan inilah maka dari itu pengikut dari kyai akan segera menuruti permintaan dari kyai tersebut. 

Menurut pandangan Antonio Gramsci dengan adanya pengaruh dari kekuasaan itu terbentuk salah satunya dengan adanya agama. Jadi agama dijadikan salah satu bentuk kekuasaan ini mampu dilakukan. Kebanyakan dari beberapa orang menanggapi bahwa campur tangan agama kemungkinan bisa terbentuk dengan adanya kekuasaan. Kekuasaan ini dapat dilakukan oleh pemuka agama kemungkinan dapat terbentuk adanya kekuasaan. 

Kekuasaan ini dapat dilakukan oleh pemuka agama agar dapat berkuasa dengan apa yang mereka inginkan. Diketahui bahwa adanya hegemoni dalam lingkup pesantren berpengaruh besar terhadap santri, sebab kepatuhan dan ketundukan santri terhadap dawuh Kyai sudah tidak mungkin diragukan lagi. Adanya ilmu- ilmu yang diterapkandalam pengajian sehari-hari menjadikan santri tawadhuk pada Kyai karena santri menduga hal itu diterapkan, maka ilmu yang diperoleh akan menjadi berguna sampai nanti.

Hegemoni terbentuk dari adanya beberapa jalur diantaranya hegemoni melalui jalur agama, hegemoni jalur pendidikan, hegemoni melalui jalur kebudayaan. hegemoni melalui jalur agama yaitu adanya masukan pada waktu pengajian dilakukan, selain itu adanya keterlibatan materi yang dijabarkan terkait dengan kepemimpinan sehingga dalam pengajian dimasuki sedikit- sedikit supaya paham dengan tujuan kyai agar dapat memilih calon pasangan yang diberi dukungan nantinya.

Sedangkan dalam hegemoni dengan jalur pendidikan seketika telah memiliki pendidikan yang amat tinggi maka seseorang bisa berkuasa dalam mencapai keinginannya. munculnya kekuasaan ini berawal dari seseorang yang memiliki rasa untuk bisa berkuasa karena dengan dimilikinya pendidikan yang tergolong relatif tinggi . adanya pendidikan yang tinggi maka muncullah kharisma yang diperoleh dari lingkungan sekitar. untuk yang hegemoni melalui jalur kebudayaan seperti halnya aktivitas yang dilakukan oleh santri telah terdapat peraturannya jadi santri tidak bisa melakukan hal- hal yang dilarang oleh pondok karena nantinya akan ada hukuman tersendiri Jika melanggar.

Dalam hal ini dapat diatasi atau sebagai acuan bahwa bagi pihak pondok pesantren seharusnya untuk pengarahan dalam hal politik sebaiknya dibutuhkan waktu yang benar-benar khusus untuk sosialisasi politik itu sendiri. Jangan sampai disisipkan kedalam kegiatan --kegiatan lainnya. Sebaiknya para santri diberikan dan ditujukan pendidikan politik supaya bisa memahami hak dan kewajiban dalam hal perpolitikan. Bagi Ustadz dan Ustadzah sebaiknya mendampingi para santri agar supaya tidak ada kesalah pahaman diantara santri ketika mereka memiliki pendapat yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline