Lihat ke Halaman Asli

Nur Alisa Ulinnikmah

Karyawan Swasta

Penanggulangan Banjir di Akhir Tahun 2022

Diperbarui: 6 Januari 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Setiap musim hujan, banjir pasti menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat. Ancaman bencana ini jelas merugikan kehidupan. Selain bisa melumpuhkan kegiatan pribadi, bisa juga melumpuhkan kegiatan pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi dihampir semua wilayah Indonesia.

Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam. Bencana alam merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya dapat menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda dan kerusakan pembangunan yang telah dibangun selama ini. Bencana alam yang terjadi akibat eksploitasi sumberdaya alam tanah, hutan, dan air secara berlebihan serta akibat perubahan cuaca atau iklim global telah mengakibatkan bertambahnya lahan kritis, selain itu dampaknya akan mengubah tata guna air, sehingga dapat mengakibatkan banjir.

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan bencana. Berbagai ancaman seperti erupsi gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan dan tanah longsor, gelombang tinggi, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, epidemi, wabah, kegagalan teknologi maupun kerusuhan sosial. Pada hakekatnya semua jenis bencana, baik yang disebabkan oleh alam dan ulah manusia. Bencana mengakibatkan penderitaan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor non alam maupun manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana, serta fasilitas umum (Pasal 1 ayat 1 UU No 24 Tahun 2007).

Banjir kilat/dadakan biasanya didefinisikan sebagai banjir yang terjadi hanya dalam waktu kurang dari 5 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya juga dihubungkan dengan banyaknya awan kumulus yang menggumpal di angkasa, kilat atau petir yang keras, badai tropis atau cuaca dingin.Karena banjir ini sangat cepat datangnya, peringatan bahaya kepada penduduk sekitar tempat itu harus dengan segera dimulai upaya penyelamatan dan persiapan penanggulangan dampak-dampaknya. Umumnya banjir dadakan akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air.

Penyebab lain adalah Banjir yang terjadi disebabkan oleh hujan yang deras dan terjadi terus menerus. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya keliru karena telah terjadi perubahan iklim global di Indonesia, salah satu dampaknya adalah ketidakteraturan musim yang ditandai oleh fenomena Elnino (musim kering berkepanjangan) dan Lanina yaitu hujan yang turun terus menerus.

Berikut adalah penyebab-penyebab terjadinya banjir :

  • Curah Hujan Tinggi
  • Minimnya Daerah Resapan Air
  • Adanya Penyumbatan Akibat Buang Sampah Sembarangan
  • Penebangan Pohon
  • Penurunan Luasan Hutan

Untuk menyelesaikan masalah banjir, diperlukan upaya yang menyeluruh antar berbagai pihak.Bagi individu masyarakat, penting untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan dari pemicu banjir.

Berikut adalah penanggulangan terjadinya banjir :

1. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai dengan fungsi lahan.

2. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.

3. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline