Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih Ayah, Ibu

Diperbarui: 9 Oktober 2023   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Ayah, ibu, terima kasih. Kalian sudah membesarkan ku sampai hari ini, sudah mendidik ku, dan mengajari ku. Ayah, ibu, tanpa kalian, aku hanyalah seorang anak yang tidak tau apa itu dunia. Tanpa kalian, aku hanyalah seorang anak yang tidak punya tempat pulang. Tanpa kalian, aku hanyalah seorang anak yang tidak punya apa-apa. Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan aku apabila aku membuat kalian marah. Maafkan aku, saat aku tidak bisa mengutarakan isi hati ku. Maafkan aku atas kecerobohan ku selama ini. Maafkan aku karena sudah melakukan kesalahan. Maafkan aku, karena belum bisa membantu kalian. Namun, aku tau bahwa aku tetaplah anak kalian. Semarah apa pun, sekesal apapun, aku tetap anak kalian. Ayah, ibu, tolong bimbing aku hingga akhir, tolong dukung aku, tolong lindungi aku. Tolong sayangi aku, segenap hati kalian. Karena aku adalah anak kalian, buah hati kalian, darah daging kalian.


Ayah, ibu, terima kasih. Terima kasih karena sudah hidup sampai saat ini. Tanpa kalian, mungkin aku tidak ada di dunia ini. Terima kasih sudah ada di sisi ku selama ini. Terima kasih sudah memberiku dorongan agar aku tidak menyerah akan kehidupan ku. Ayah, ibu, terima kasih untuk segala hal yang sudah kalian perjuangkan dan korbankan untuk diriku. Aku sangat berterima kasih, karena ayah dan ibu, aku masih hidup sampai sekarang. Ayah, ibu, ingatlah bahwa anak kalian ini akan membawa kalian ke masa kejayaan kita seperti dulu. Sertai doa paling tulus dari hati kalian untuk anak ini, agar esok hari aku bisa sukses. Agar esok hari, aku bisa membelikan apapun yang kalian inginkan. Agar esok hari, aku dapat membawa kalian di masa paling membahagiakan.

Ayah, ibu, aku tidak akan bosan mengatakannya. Aku berterima kasih, juga minta maaf. Kalian adalah rumahku, tempatku berpulang, tempat paling hangat untukku. Aku memang jarang mengatakannya, tapi aku sangat menyayangi kalian. Aku akan menjadi orang berguna, yang membahagiakan ayah dan ibu nanti. Tunggu aku ya, ayah, ibu. Sampai saat itu, tolong terus ulurkan tangan kalian, karena aku masih membutuhkan lentera ku. Terima kasih, ayah, ibu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline