Lihat ke Halaman Asli

nur alfiah

Mahasiswi S2 Magister Manajemen Universitas Budi Luhur

Nilai Kebudiluhuran dalam Manajemen Keuangan untuk Pendidikan

Diperbarui: 7 September 2024   04:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budi adalah sikap mental. Sikap mental manusia dapat dilihat dari ucapan, tingkah laku, dan perbuatannya. Luhur itu sesuatu ukuran sikap mental yang berarti tinggi sekali yang tidak ada yang melebihi tingginya. Jadi budi luhur adalah sikap mental seseorang yang sangat tinggi (bagus sekali), sehingga tidak ada yang melebihinya. Dari ucapannya, seseorang dapat diketahui seberapa jauh, seberapa tinggi rendah martabat atau sikap mentalnya. Karena dari ucapannya terletak harga diri manusia (ajining diri gumantung obahing lathi = kehormatan diri seseorang bergantung pada ucapannya). Sopan dalam sikap, santun dalam ucapan itulah ciri khas orang berbudi luhur.

Kebudiluhuran sering dikaitkan dengan nilai-nilai etika dan moral yang tinggi, seperti kejujuran, ketulusan, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap orang lain. Dalam konteks budaya Jawa, kebudiluhuran juga mencakup penghormatan terhadap tradisi, adat istiadat, dan norma sosial yang menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

Dalam dunia Pendidikan, Manajemen keuangan memainkan peran penting dalam memastikan kelangsungan dan kualitas layanan pendidikan. Namun, pengelolaan keuangan yang efektif tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis atau strategi ekonomi semata. Nilai-nilai kebudiluhuran, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan, memiliki peran yang sangat vital dalam mengarahkan dan membimbing pengambilan keputusan keuangan yang etis dan berkelanjutan. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai kebudiluhuran dapat dan seharusnya diterapkan dalam manajemen keuangan di sektor pendidikan.

Kejujuran: Fondasi Transparansi dan Kepercayaan

Kejujuran adalah landasan utama dalam manajemen keuangan yang baik. Dalam konteks pendidikan, kejujuran berarti memastikan bahwa semua transaksi keuangan dicatat dengan benar dan akurat. Tidak ada manipulasi data keuangan atau penggunaan dana yang tidak sesuai dengan tujuannya. Transparansi dalam laporan keuangan menjadi sangat penting untuk membangun kepercayaan antara institusi pendidikan dengan para pemangku kepentingan, termasuk orang tua, guru, dan pihak berwenang. Dengan kejujuran, institusi pendidikan dapat menghindari konflik dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk perkembangan semua pihak yang terlibat.

Tanggung Jawab: Mengelola Dana dengan Bijak

Manajemen keuangan dalam pendidikan memerlukan rasa tanggung jawab yang tinggi. Pengelola keuangan harus bertanggung jawab atas setiap pengeluaran dan memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tanggung jawab ini mencakup tidak hanya pelaksanaan yang tepat tetapi juga pertanggungjawaban yang jelas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini, tanggung jawab juga mencakup kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana, yang mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan institusi pendidikan.

Keadilan: Alokasi Dana yang Adil dan Merata

Keadilan adalah nilai kebudiluhuran lain yang tidak kalah penting dalam manajemen keuangan pendidikan. Alokasi dana harus dilakukan secara adil dan merata, memastikan bahwa setiap bagian dari institusi mendapatkan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa kebijakan penganggaran harus inklusif dan memperhitungkan kebutuhan semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau status lainnya. Dengan demikian, keadilan dalam pengelolaan keuangan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang setara dan mendukung semua individu untuk berkembang.

Integritas: Menjaga Prinsip dalam Setiap Keputusan

Integritas dalam manajemen keuangan berarti mempertahankan prinsip-prinsip etika dan moral dalam setiap tindakan yang diambil. Pengelola keuangan harus memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil tidak hanya sah secara hukum tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai kebudiluhuran. Integritas juga berarti menghindari konflik kepentingan dan memastikan bahwa setiap tindakan keuangan dilakukan untuk kepentingan terbaik institusi dan para peserta didik. Dengan integritas, institusi pendidikan dapat membangun reputasi yang baik dan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline