Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Negatif Masyarakat terhadap Pengurus dan Pasien Covid-19

Diperbarui: 11 Maret 2021   10:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 kini menjadi perbincangan dunia, munculnya Covid-19 ini berawal dari Wuhan, China.yang menginfeksi lebih dari 20 juta manusia hampir di seluruh negara. Fenomena ini berdampak kepada seluruh bidang kegiatan manusia, hingga memaksa manusia untuk membiasakan gaya hidup bersih dan sehat. Di Indonesia, terdapat lebih dari 100.000 lebih penduduk yang terjangkit virus ini dan terus bertambah, hal ini membuat cemas masyarakat. Covid-19 juga berdampak pada banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan dan meningkatnya kasus kematian karena kelaparan dari tahun sebelumnya.

Selama pandemi masyarakat dipaksa untuk tetap dirumah saja untuk memutus mata rantai Covid-19. Karena hal tersebut penggunaan internet dan sosial media menjadi meningkat. Hal ini dikemukakan oleh suatu badan yang mengemukakan bahwa adanya peningkatan penggunaan sosial media hampir di 170 negara. Berita pun semakin mudah diakses oleh masyarakat, hal ini berdampak negatif dan positif bagi masyarakat. Dampak positif dari masyarakat yang mudah mengakses berita dan literasi ya cukup baik membantu masyarakat mendapatkan informasi mengenai perkembangan Covid-19. Tetapi bagi masyarakat yang literasinya agak kurang, mereka akan mengkonsumsi berita tanpa disaring, hingga timbulah banyak hoax yang meremehkan atau melebih lebihkan pandemi ini tanpa mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

Hingga beredarlah pandangan negatif masyarakat terhadap kelompok kelompok tertentu. Dalam hal ini terdapat label terhadap kelompok tertentu atau diperlukan berbeda karena berhubungan dengan penyakit, dan menyebabkan orang tersebut menyembunyikan penyakitnya agar terhindar dari diskriminasi masyarakat. Hal ini karena pandangan negatif masyarakat akan melukai hati orang tersebut dan berdampak buruk bagi kesehatan mental. Pandangan negatif masyarakat ini biasanya dilakukan kepada masyarakat umum, tenaga kesehatan, pasien dan keluarga pasien Covid-19.

Pada masyarakat umum yang sering terjadi adalah kecemasan yang berlebihan dan penyebaran hoax karena sering melihat berita di media sosial. Menurut saya untuk mengatasi hal ini diperlukan edukasi dari pemerintah untuk menyampaikan informasi dan klarifikasi yang benar mengenai Covid-19.

Tenaga medis yang paling merasakan dampak ini, karena tenaga medis mendapat tekanan menjadi garda terdepan dalam penyembuhan pasien Covid-19 yang sangat beresiko untuk tertular. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan tekanan mental dari masyarakat, seperti beberapa kasus yang menyatakan bahwa perawat pasien Covid-19 diusir dari kontrakan nya dan dikucilkan oleh masyarakat karena takut tertular. Selain dari itu banyak pula tenaga medis yang gugur karena terjangkit virus ini. Karena dari itu seharusnya masyarakat mendukung dan menghargai perjuangan tenaga-tenaga medis dengan tidak menyebarkan pandangan negatif terhadap Tenaga medis karena akan menimbulkan tekanan psikis.

Dan yang terakhir yaitu pasien dan keluarga pasien Covid-19, mereka mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat dan dikucilkan atau dijauhi seakan akan penyakit tersebut adalah aib. Padahal seharusnya mereka mendapatkan dukungan untuk melawan virus ini dan tidak dijauhi.

Seperti halnya yang terjadi dilingkungan saya, ada seorang ibu yang bekerja sebagai karyawan disebuah pabrik, dia memiliki teman. Temannya tersebut ternyata terjangkit virus Covid-19, akhirnya dia dirawat disebuah rumah sakit. Karena tersebut ibu yang menjadi teman pasien Covid-19 menjadi ODP dan harus di isolasi mandiri dirumahnya. Saat isolasi mandiri, masyarakat menjauhi dan mengucilkan keluarganya. Suami dari ibu itu dilarang oleh masyarakat sekitar untuk solat di masjid, anak anaknya dijauhi oleh teman temannya. Masyarakat menyebarkan informasi kalau ibu tersebut adalah pasien Covid-19. Padahal ibu tersebut hanya ODP. Saya yang mendengar dan menyaksikan perlakuan masyarakat terhadap ibu tersebut sangat merasa kasihan dan miris melihat perlakuan masyarakat. Saya menyimpulkan bahwa hal tersebut karena masyarakat kurang informasi mengenai Covid-19 dan kecemasan berlebihan di masyarakat yang semakin meluas hingga pandangan negatif pun menyebar.

Selain itu dalam berita yang menyatakan bahwa jenazah pasien Covid-19 dilarang dimakamkan oleh masyarakat ditempat pemakaman umum dengan alasan takut tertular, padahal jenazah pasien Covid-19 tidak bisa lagi menularkan virus. Tapi demi keamanan bersama dalam pemakaman harus memenuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Berbagai macam pandangan negatif pada kelompok tersebut dapat menyebabkan kecemasan dan tekanan psikologis meningkat, hingga dapat menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Rasa sakit ini biasanya berupa gejala semu Covid-19 seperti demam, batuk, sakit tenggorokan. Hal ini menjadi perhatian bagi tenaga medis dan kita sendiri untuk memperhatikan orang orang disekitar kita jika ada orang yang mengalami tekanan psikologis yang nantinya akan berdampak pada penurunan sistem imun. Dan Covid-19 ini akan menyerang pada orang yang sistem imunnya lemah. Karena dari itu kita harus tetap tenang dan waspada.

Pandangan negatif ini memang sulit dikendalikan. Sejatinya pandangan negatif ini berawal dari kurangnya informasi dan berita yang diterima masyarakat mengenai Covid-19. Karena itu menurut saya perlu adanya penyebaran informasi yang detail dan benar kepada masyarakat. Penyebaran informasi tersebut bisa menggunakan media sosial. Namun bagi para pembaca juga harus meneliti dan memilah informasi yang benar. Dalam penyampaian kata kata juga harus menggunakan kata kata yang benar, tidak ambigu dan tidak menyudutkan. Kita juga bisa berupaya untuk memberitahu cerita inspirasi dari orang orang yang sembuh dari Covid-19 agar timbul kepercayaan pada masyarakat dan pasien bahwa penyakit ini bisa sembuh. Selain itu berita juga jangan hanya menginformasikan tentang meningkatnya pasien Covid-19 tetapi juga memberikan penyuluhan tentang cara mencegah Covid-19, gaya hidup bersih dan sehat dan lainnya. Dan yang terakhir adalah tunjukan dan tumbuhkan rasa peduli dan kasih sayang kepada sesama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline