SYAHRIL SABIRIN
Syahril Sabirin adalah seorang ekonom Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, bank sentral Indonesia, dari tahun 1998 hingga 2003. Ia lahir pada tanggal 14 Oktober 1943 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Syahril Sabirin memulai karirnya di Bank Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1967. Setelah lulus, ia bergabung dengan Bank Indonesia dan bekerja di berbagai divisi dan departemen bank sentral tersebut. Pada tahun 1972, Syahril Sabirin mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan mendapatkan beasiswa dari USAID. Ia memilih untuk belajar di Williams College, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi Pembangunan.
Setelah menyelesaikan studinya di Amerika Serikat, Syahril Sabirin kembali ke Indonesia dan melanjutkan karirnya di Bank Indonesia. Ia terus naik pangkat dan menduduki berbagai posisi penting dalam bank sentral tersebut. Pada tahun 1993, Prestasi Syahril Sabirin semakin melambung saat ia ditunjuk sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1993. Masa jabatannya ini berlangsung pada periode yang penuh tantangan dan menguji ketahanan ekonomi Indonesia. Selama krisis keuangan Asia pada tahun 1997, Syahril Sabirin berperan aktif dalam melindungi sektor perbankan Indonesia dan memulihkan stabilitas keuangan. Ia melakukan restrukturisasi bank-bank yang mengalami masalah keuangan dan memberikan dukungan kepada sektor riil melalui kebijakan moneter yang tepat.
Selain karirnya di Indonesia, Syahril Sabirin juga aktif dalam kancah keuangan internasional. Ia memegang beberapa posisi penting, termasuk sebagai Direktur Pelaksana di International Monetary Fund (IMF) dan Dewan Gubernur Bank Dunia. Kontribusinya dalam organisasi-organisasi tersebut membantu memperkuat peran Indonesia dalam ekonomi global.
Sayangnya, reputasi Syahril Sabirin tercoreng pada tahun 2004 ketika ia terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan Bank Bali. Ia dinyatakan bersalah karena penyalahgunaan kekuasaan dan denda terkait kasus ini. Skandal tersebut mengguncang dunia perbankan Indonesia, dan Syahril Sabirin harus menghadapi konsekuensi hukum yang muncul.
Meskipun ia terjerat dalam kontroversi tersebut, kontribusi dan pengalaman Syahril Sabirin sebagai tokoh ekonomi dan bankir tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perbankan Indonesia. Ia telah menunjukkan pemahaman mendalam tentang sektor keuangan, kepemimpinan yang kuat, dan dedikasi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Setelah kasusnya, Syahril Sabirin tetap aktif terlibat dalam diskusi ekonomi dan keuangan. Ia memberikan wawasan dan pemikiran berharga dalam berbagai forum dan membantu menggali potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H