Lihat ke Halaman Asli

Nur Aisya

Mahasiswa

Strategi Bersaing pada Perusahaan Dominan

Diperbarui: 16 Januari 2024   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tesanolika Loud, Agus S. Seogoto, dan Yuunita Mandagie, perusahaan merencanakan bagaimana mereka akan bersaing dan strategi apa yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.menyatakan bahwa strategi bersaing harus ditempuh dengan memutuskan apakah akan menggunakan Masa Depan (Tesanorica Raud, Agus S. Sogoto, Unita Mandagi, 2017).

Hal ini menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak dan bergerak pada sektor jasa maupun non jasa memerlukan strategi bersaing yang dapat menempatkannya pada posisi terbaik Wibowo Kuntjoroadi dan Nurul Safitri (Wibowo Kuntjoroadi dan Nurul Safitri, 2009). Selain itu, menurut penelitian Eka Setiajatnika dan Muhammad Ardi Nupi Hasyim, ada tiga cara bagi perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif ketika menerapkan strategi bersaing. Persaingan dalam diferensiasi berkaitan dengan keunikan. Kedua, persaingan untuk memimpin dengan biaya terendah untuk mencapai nilai maksimal yang diinginkan pelanggan (Eka Setiajatnika dan Muhammad Ardi Nupi Hasyim, 2019).

Peneliti Tesanolikakeras dkk menulis dalam jurnal Competitive Strategy in Businesses: Analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan peluang dalam suatu bisnis yang ada. Strategi digunakan dalam penelitian ini. SO (Strengths Opportunities) Strategi ini digunakan untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan untuk menangkap atau menarik peluang pasar yang tinggi (Tesanolika Lantang, Agus s. Seogoto, Yuunita Mandagie, 2017). 

Hal ini sejalan dengan karya Anna Widiastuti dan Siti Mabruroh. Artinya analisis SWOT dapat mengidentifikasi secara sistematis berbagai faktor dalam merumuskan strategi suatu perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika bahwa kekuatan dan peluang dapat dimaksimalkan sekaligus meminimalkan kelemahan dan ancaman (Anna Widiastuti dan Siti Mabruroh 2009). Dalam penelitian Eka Andriani dkk, mereka melakukan survei namun juga menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi mana yang harus diambil perusahaan dalam bersaing. 

Oleh karena itu, muncullah dua analisis yang digunakan dalam penelitian ini. SAP (Strategic Advantage Profile) adalah metode untuk mengevaluasi secara sistematis keunggulan strategis utama dalam lingkungan internal perusahaan. Analisis SAP meliputi kualitas produk, keterampilan karyawan, fasilitas, lokasi, harga, layanan, periklanan, dan citra merek SAP. Hal ini juga bertujuan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan kelemahan perusahaan yang ada. Kedua, ETOP (Environmental Threat and Opportunity Profile), yaitu analisis yang mengidentifikasi ancaman dan peluang yang dihadapi suatu perusahaan dengan menganalisis lingkungan eksternal atau eksternalnya. Perspektif (Eka Indriyani, Dr. Cicik Hariani, M.M, Azis Fathoni, S.E, M.M, 2016).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo Kunjoardi dan Nurul Safitri dalam kajiannya tentang strategi SCA (Sustainable Competitive Advantage), strategi SCA dalam memperkenalkan produk sendiri didasarkan pada lanskap persaingan dan metode pesaing, yang akan dianalisis situasinya. Referensi ke pesaing dan produk pesaing.

Mereka meyakini konsep SCA dapat diterapkan sebagai strategi bersaing Garuda dengan memperbaiki elemen-elemen SCA seperti sinergi pasar sebagai prioritas utama dan komponen kesadaran pesaing sebagai prioritas utama perbaikan. (Wibowo Kunjoardi dan Nurul Safitri 2009)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline