Penaikkan gala untuk marapulai di Minangkabau di lakukan setelah akad nikah. Hari berikutnya keluarga marapulai (laki-laki) datang ke rumah marapulai (perempuan) atau disebut juga dengan anak daro bersama niniak mamak, orang tuanya, kerabat dekat, kerabat sesuku, dan masyarakat disekitar tempat tinggalnya.
Biasanya membawa seperti seserahan adat. Dan keluarga marapulai (perempuan) menanti dirumah dengan niniak mamak, orangtuanya, saudaranya, masyarakat sekitar rumah, dan datuak.
Marapulai (laki-laki) setelah mendekati rumah marapulai (perempuan) nanti di iringi dengan rabano sampai ke dalam rumah. Dan yang dirumah marapulai (perempuan) tadi menyambutnya dengan hidangan makanan sesuai dengan tradisi adat yaitu bajamba.
Barulah diberi gala untuk marapulai (laki-laki) oleh mamaknya disaksikan yang lain, gala yang diberikan berdasarkan suku marapulai (laki-laki) tersebut.
Atau bisa saja dari turunan mamaknya. Gala yang diberikan juga bersifat turun temurun. Setelah gala diberikan barulah ditutup dengan makan bersama dengan cara bajamba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H