Renungan Akhir Ramadan
Rasanya baru kemaren kita mengucapkan marhaban ya Ramadan.Rasanya baru beberapa hari kita memasuki awal puasa. Kini, Ramadan mulai berkemas siap meninggalkan kita. Awal Syawal mulai terasa.Bahkan sebagian saudara kita ada yang terlebih dahulu berhari Raya. Berbeda itu rahmat. Jika di sikapi dengan penuh toleransi akan terasa indah hidup ini. Bagaimana kita bisa saling menghargai satu sama lain.Bukan saling menganggap dirinya yang paling benar atau sebaliknya.
Yang harus menjadi renungan kita sesungguhnya adalah seberapa baik kwalitas ibadah kita? seberapa banyak waktu yang di manfaatkan untuk kebaikan? berapa juz Al-Qur'an yang telah kita khatamkan? Seberapa sering kita bersodaqah di bulan ini? Bagaimana dengan kontinuitas salat malam kita ? Akankah Allah mengampuni dosa2 kita? Atau apakah kita menganggap Ramadan nyaris sama dengan sebelas bulan yang lain? Layakkah kita mendapat gelar orang yang bertakwa? Mari kita introspeksi dan terus memperbaiki diri.
Ada nilai esensi yang harus di pahami dalam memaknai hari raya idul fitri. Idul fitri berarti kembali kepada fitrah .Artinya setelah seseorang berpuasa sebulan penuh di harapkan kembali kepada asalnya yakni tidak memiliki dosa terutama hubungannya dengan Allah SWT. Bagaimana dosa yang berhubungan dengan manusia? Jawabannya adalah Saling memaafkan antar sesama. Salah khilaf yang pernah diperbuat hendaknya minta ridhonya dengan saling berjabat tangan jika memungkinkan.Karena di jelaskan jika dua orang bertemu dan saling berjabat tangan maka gugurlah dosa keduanya.
Memaafkan orang lain yang berbuat salah adalah sangat terpuji.Dan minta maaf terlebih dahulu adalah akhlak yang mulia. Ia butuh kebesaran hati dan menekan rasa ego untuk mengakui kesalahannya. Di hari fitri merupakan moment yang sangat tepat melakukan itu. Sehingga dosa terhadap Allah terampuni dengan tobat dan amalan2 yang dilakukan sepanjang Ramadan .Sedangkan dosa terhadap manusia dengan saling meminta maaf.
Pernah suatu ketika saat Nabi Muhammad SAW duduk di masjid, datanglah seorang sahabat. Nabi Muhammad langsung mengatakan " orang ini adalah ahli surga" . Demikian ini diulangi sampai beberapa kali. Mendengar itu sahabat yang lain penasaran dan ingin mengetahui amalan yang dilakukan sehari2. Akhirnya mereka bermaksud bermalam di rumah sahabat tersebut.
Di hari yang ditentukan setelah terjadi kesepakatan antar keduanya, akhirnya sahabat yang penasaran tersebut bermalam di rumah si ahli surga. Satu, dua sampai tiga hari diperhatikannya tidak ada amalan husus yang di lakukan. Semua biasa2 saja sebagaimana orang kebanyakan. Akhirnya ditanyakanlah kepada tuan rumah yang ahli surga " Amalan apakah yang bisa mengantarkanmu ke surga? " maka orang tersebut menjawab bahwa dirinya sedikit pun tidak pernah ada rasa marah terhadap orang. Jika orang berbuat salah langsung dimaafkan."
Cerita tersebut menggambarkan bahwa memaafkan orang lain bisa mengantarkan masuk ke surganya Allah SWT. Karenanya mari lapangkan hati lebarkan tangan untuk membuka pintu maaf orang yang berbuat salah.Pun sebaliknya segeralah minta maaf jika kita memiliki salah terhadap orang lain.Dan yang terpenting lagi yakni meneruskan rutinitas , amalan baik sepanjang bulan Ramadan di sebelas bulan berikutnya.Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua.Aamin
Selamat hari raya idul Fitri.Mohon maaf lahir batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H