Lihat ke Halaman Asli

Nuraini Kabeakan

Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara, Prodi Tadris Bahasa Indonesia

Takjil dan Pandangan yang Melirik: Kisah Cinta di Antara Keheningan

Diperbarui: 15 April 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah sekolah menengah, ada dua murid yang selalu berada dalam kelas yang sama, namun mereka sepertinya hidup dalam dunia mereka sendiri. Mereka adalah Ryan dan Sarah. Ryan adalah seorang cowok yang pendiam, sementara Sarah adalah seorang gadis yang ceria dan ramah. Meskipun mereka sering saling melirik, tetapi tidak ada percakapan yang pernah terjadi antara keduanya.

Ketika bulan Ramadan tiba, sekolah mengadakan acara berbagi takjil untuk siswa-siswi. Ryan dan Sarah secara tidak sengaja tergabung dalam satu tim untuk mempersiapkan takjil. Kedua hati mereka berdebar-debar saat mengetahui bahwa mereka akan bekerja bersama. Ryan memang suka melirik Sarah, tetapi dia adalah seorang yang malu dan tidak berani mengungkapkan perasaannya. Sarah juga sadar akan pandangan misterius Ryan, tetapi dia tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan.

Selama persiapan acara, Ryan dan Sarah bekerja sama dengan baik. Meskipun mereka tidak berbicara banyak, mereka saling membantu dan berbagi tugas tanpa banyak kata-kata. Ryan dengan canggung membantu Sarah mengangkat kotak takjil yang berat, sementara Sarah dengan ramah memberikan petunjuk kepada Ryan tentang cara menyusun hidangan.

Setiap kali mereka saling melirik, hati mereka berdebar kencang, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa pun. Namun, perlahan-lahan, mereka mulai merasakan kehangatan dan kenyamanan satu sama lain. Mereka menyadari bahwa ada kecocokan yang tak terucapkan antara mereka.

Pada hari acara berbagi takjil, suasana hati mereka terasa berbeda. Ryan memutuskan untuk mengatasi kegugupannya dan mencoba berbicara dengan Sarah. Ketika mereka sedang mengisi takjil ke dalam kotak, Ryan dengan ragu-ragu berkata, "Sarah, kamu tahu, aku suka melirik-lirik kamu selama ini." Sarah terkejut mendengar pengakuan Ryan, tetapi senang karena akhirnya ada keberanian dari Ryan.

Sarah tersenyum dan berkata, "Aku juga merasa hal yang sama, Ryan. Aku juga melirik-lirik kamu." Kedua hati mereka saling berdetak lebih kencang. Mereka akhirnya mengakui perasaan mereka satu sama lain.

Dalam perjalanan pulang setelah acara, Ryan dan Sarah berjalan bersama. Mereka mulai berbicara dengan lebih bebas dan tertawa bersama. Mereka mengetahui bahwa mereka memiliki banyak kesamaan dan saling melengkapi satu sama lain.

Dari hari itu, Ryan dan Sarah menjadi pasangan yang bahagia. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, mendukung dan menghargai satu sama lain. Acara berbagi takjil telah menjadi katalisator untuk hubungan mereka yang indah.

Kisah Ryan dan Sarah mengajarkan kita bahwa ada keberanian yang tersembunyi di dalam diri kita. Terkadang, satu acara yang sederhana dapat mengubah hidup kita. Mereka belajar bahwa cinta bisa tumbuh di antara dua orang yang tidak pernah berbicara, tetapi memiliki perasaan yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline