Lihat ke Halaman Asli

Belajar Budidaya di Laut Indonesia

Diperbarui: 3 April 2022   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia memang sudah terkenal dengan luas lautannya. Berdasarkan data dari KKP tahun 2020 luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2 dan 3,25 juta km2 adalah lautan. Namun apa jadinya jika wilayah lautan seluas itu tapi tidak kita manfaatkan? 

Indonesia memiliki sektor perikanan yang mumpuni dan merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan dalam pembangunan nasional. Banyak sekali komoditas air laut yang di cari selain ikan, seperti udang, tuna, cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut. Lalu bagaimana sih cara budidaya air laut? Mari simak dengan seksama.

Budidaya air laut atau bisa di sebut marikultur (mariculture) adalah usaha akuakultur yang menggunakan media air laut untuk budidaya organisme laut yang nantinya akan dijual untuk mendapat keuntungan. Budidaya air laut ini dilakukan di badan perairan laut langsung sehingga terjadi interaksi secara langsung. 

Dalam melakukan budidaya air laut ini ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi air laut.

Parameter fisika yang harus di perhatikan adalah intensitas cahaya, kecepatan arus dan debit air, angin, dan suhu. Parameter kimia yang harus diperhatikan adalah  kandungan oksigen, kandungan mineral, nitrit, nitrat, pH, alkalinitas. Parameter biologi yang harus diperhatikan adalah kelimpahan bakteri, plankton, benthos dan biota laut lainnya.

Terdapat dua metode budidaya air laut berdasarkan lokasi wadah budidaya dengan sumber air, yaitu sistem budidaya air laut berbasis daratan (Land Base Mariculture) dan sistem budidaya air laut berbasis perairan ( Water Base Mariculture).

  1. Sistem Budidaya Air Laut Berbasis Daratan (Land Base Mariculture)

Sistem budidaya ini menggunakan tehnik mengalirkan air laut ke unit budidaya secara tradisional dengan memanfaatkan pasang surut ataupun modern dengan menggunakan pompa. Berdasarkan jenis ruangan dibagi menjadi sistem semi tertutup dan sistem air tertutup.

        2. Sistem Budidaya Air Laut Berbasis Perairan ( Water Base Mariculture).

Sistem budidaya ini bisa dilakukan di sekitar pesisir pantai dan badan laut terbuka. Penerapan sistem ini dilakukan dengan menggunakan hampang/kandang (pen-culture), jaring kurung dasar, karamba tancap, karamba jaring apung (KJA) konvensional dan KJA offshore, rakit, dan tali panjang (longline) (Kordi, 2011).

Hampang/Kandang (pen-culture)

Hampang/ kendang atau pagar keliling (pen-culture) adalah bagian badan air yang dikelilingi oleh pagar. Bahan yang digunakan bambu, papan, jarring atau kawat anyam. Hampang ini biasanya di tempatkan di bibir pantai. Ikan yang dipelihara umumnya adalah jenis bandeng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline