Menurut Keputusan Menteri Kesehatan 369/Menkes/ SK.III/2007, bidan meyakini bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alami yang dialami semua wanita. Namun, penting untuk diingat bahwa perempuan menghadapi risiko terhadap kesehatan fisik dan mental selama proses reproduksi ini. Proses persalinan dan kelahiran juga memerlukan penyesuaian gaya hidup pasca melahirkan (postpartum). Saat pertama kali menjadi seorang ibu, seorang wanita mungkin akan kebingungan bagaimana cara merawat bayinya. Bahkan tugas-tugas biasa seperti mengganti atau memakai popok dapat menimbulkan kecemasan bagi, terutama jika dia tidak memiliki pengalaman sebelumnya merawat bayi. Untuk menumbuhkan rasa kemandirian dalam berperan sebagai orang tua, baik ibu yang baru pertama kali melahirkan (primipara) maupun ibu yang sudah pernah melahirkan (multipara) memerlukan rasa percaya diri dan ketenangan.
Ibu adalah pengasuh primer bagi bayinya pada perkembangan fisik, sosial, emosional & kognitif. Maka menurut itu mak wajib sahih pada melakukan perawatan dalam bayi supaya bayinya sehat.
Para ibu, terutama yang baru pertama kali mempunyai bayi, harus bisa merawat bayinya secara penuh, karena mereka berperan sebagai pengasuh utama bayi dan perawatan kesehatan fisiknya. Untuk kesehatan fisik dan mental. Perkembangan Sosial, Emosi, dan Kognitif Bayi. Hal ini harus didasari dengan memberikan edukasi agar ibu tidak merasa takut saat merawat bayinya (Rahmiati, 2015). Karena ini adalah anak pertama mereka, sebagian besar ibu memiliki sedikit pengetahuan atau pengalaman dan tidak tahu cara merawat bayi baru lahir. Oleh karena itu, anak pertama sering disebut anak eksperimen. Oleh karena itu, jika ibu menderita kondisi ini maka akan berdampak buruk bagi kesehatan bayinya.
Pelayanan neonatal merupakan pelayanan yang harus segera diberikan kepada bayi baru lahir. Selama minggu pertama, pengobatan diberikan oleh tenaga kesehatan profesional yang fokus menangani kondisi ibu dan bayi setelah lahir. Setelah melahirkan, ibu dianjurkan untuk segera menyusui bayinya setiap dua jam sekali. Ibu juga diharapkan memahami cara merawat bayinya di rumah, mulai dari kebersihan, menyusui bayi, hingga merawat bayi saat sakit. Bayi memerlukan perawatan yang tepat di rumah karena perawatan yang tepat memberikan dampak positif bagi perkembangannya, terutama perkembangan psikologis, sosial, dan spiritualnya. Bayi membutuhkan perawatan komprehensif untuk membantunya tumbuh dan berkembang dengan baik serta melindunginya dari rasa sakit yang dapat menyebabkan kematian bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi baru lahir per 1000 kelahiran hidup. WHO mengumumkan bahwa angka kematian bayi global pada tahun 2013 adalah 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan menurut data SDKI, angka kematian bayi di Indonesia sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian neonatal antara lain BBLR, sindrom Down, infeksi neonatal, perdarahan intrakranial, sianosis, kelainan jantung, gangguan pernapasan, dan hidrosefalus pasca operasi.
pengaruh yg terdapat dalam bayi baru lahir tidak terlepas dari infeksi yg rentan terjadi dalam bayi baru lahir. Penanganan & perawatan yg sempurna diharapkan sang ibu yg akan melakukan perawatan bayi baru lahir di rumah. Jika bayi menerima perawatan yg kurang baik maka bisa mengakibatkan resiko dalam bayi yg dalam akhirnya memicu keluarnya pertarungan dalam bayi baru lahir. Sebagai contoh merupakan bayi yg mengalami hipotermia dampak memandikan bayi yg terlalu lama, ini bisa menyebabkan perkara hipoksemia dalam bayi baru lahir & komplikasi yg lainnya. Pengetahuan tentang perawatan bayi baru lahir sangat diharapkan sang ibu yg baru saja pertama kali melahirkan bayinya. Bayi mempunyai kerentanan yg tinggi terhadap penyakit, sang karena itu untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses perawatan merupakan dengan memberikan edukasi terhadap ibu hamil yg sedang mempersiapkan kelahiran bayinya(Wasiah & Artamevia, 2021). Perawatan bayi baru lahir yg penting untuk dilakukan di rumah yaitu 1) Pemberian ASI yg sempurna, 2) Perawatan Tali pusat,& 3) Memandikan bayi yg sempurna.
Menjadi seorang ibu baru bukanlah hal yang mudah. Banyak hikmah baru yang perlahan harus dipelajari para ibu dalam mengasuh anaknya. Salah satu tugas yang ditakuti banyak ibu baru adalah memandikan bayinya. Jika bayi masih lemah, ibu takut untuk memandikannya.
Memandikan bayi menghadirkan tantangan tersendiri bagi para orang tua, apalagi jika baru pertama kali memiliki anak. Banyak dari mereka yang tidak tahu cara memandikan bayi, sehingga mereka menyerahkan bayi tersebut kepada pengasuh atau neneknya.
Selain memandikan bayi, merawat tali pusat juga menjadi salah satu ketakutan para ibu. Selain itu, para ibu juga belum banyak mengetahui tentang perawatan bayi, terutama tentang cara merawat tali pusat yang benar dan cara merawat bayi. Jika tali pusar bayi baru lahir tidak dirawat dengan baik, maka dapat timbul infeksi (tetanus neonatal) yang dapat menyebabkan kematian.
Menyusui bayi baru lahir juga merupakan fokus perawatan bayi baru lahir. Sangat penting untuk memahami cara menyusui yang benar agar menyusui berikutnya berhasil. Menyusui dapat dilakukan oleh ibu baru, namun pengisapan dan posisi bayi yang tepat diperlukan untuk menghindari nyeri pada puting susu dan meredakan nyeri pada ibu menyusui (Pricilia, 2016). Sehubungan dengan permasalahan di atas, tim melakukan kegiatan penjangkauan masyarakat yang berfokus pada pendidikan ibu hamil tentang perawatan bayi baru lahir.