Lihat ke Halaman Asli

Tim PKM Departemen Manajemen FEB UB Melakukan Sosialisasi Literasi Perencanaan Keuangan Pribadi dan Bisnis guna Mencegah Pernikahan Dini

Diperbarui: 24 Juli 2024   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi dan Pendampingan Perencanaan Keuangan Bisnis dan Personal/dokpri

17 Juli 2024

Malang - Dalam rangka mencegah pernikahan dini di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Tim PKM Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) di Balai Desa Temas dengan dua rangkaian kegiatan yakni sosialisasi tentang literasi perencanaan keuangan dan pendampingan langsung kepada peserta dalam melakukan pencatatan keuangan.

Adanya tingkat pernikahan dini yang cukup tinggi telah menarik perhatian para akademisi, dimana mayoritas warga sudah menikah di usia 15-17 tahun. Seperti yang diketahui batas usia pernikahan dini di Indonesia sudah naik, yang sebelumnya berada di usia 16 tahun saat ini minimal berusia 19 tahun dan apabila kurang dari batas tersebut maka dianggap terjadi pernikahan dini. Selain itu diperkuat dengan tingginya tingkat perceraian yang disebabkan oleh faktor Ekonomi. Berangkat dari hal inilah, Tim PKM Departemen Manajemen mencoba berkontribusi kepada masyarakat dari keilmuan Manajemen Keuangan.

Tim PKM Departemen FEB UB memberikan materi dasar mengenai perencanaan keuangan serta "value" dari uang yang semakin hari semakin berkurang karena adanya inflasi. "Selama ini, kita sering tidak menyadari bahwa inflasi sangat mempengaruhi nilai uang kita, maka sangat penting untuk dapat mempertimbangkan faktor tersebut dalam perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan ini kemudian sangat krusial dalam berbagai keputusan baik sebelum menikah maupun setelah memasuki kehidupan pernikahan. Diharapkan setiap individu dapat memiliki kemampuan perencanaan keuangan yang baik," jelas Ketua Tim PKM Departemen Manajemen FEB UB, Dr. Dra Kusuma Ratnawati.

"Pengetahuan yang terbatas mengenai kondisi serta pencatatan keuangan oleh warga Desa Temas khususnya pada peserta ini membuat mereka belum dapat mengidentifikasi kondisi serta aset yang mereka miliki. Sehingga kondisi keuangan membuat mereka cenderung "stuck" pada kondisi tertentu saja tanpa tujuan keuangan yang jelas,"tambah anggota Tim PKM Departemen Manajemen FEB UB, Nuraini Desty Nurmasari, M.Sc

Kendala yang ada adalah masih belum disiplinnya dalam melakukan pencatatan keuangan dan pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis. Kemudian kendala lainnya yaitu kurangnya informasi atau pengetahuan tentang pencatatan keuangan, sehingga mereka pun bingung harus melakukan proses pencatatan dari mana. Kemudian sifat enggan atau malasnya masyarakat untuk melakukan pencatatan karena dianggap sulit dan memakan waktu dalam prosesnya.

Pendampingan Pencatatan Perencanaan Keuangan Pribadi dan Bisnis/dokpri

Menjawab kendala tersebut maka, TIM PKM Departemen Manajemen FEB UB yang beranggotakan Nuraini Desty Nurmasari,SE, M.Sc., Muhammad Arrizky Mubarok, Muhammad Farrel Baihaqi, Renard Christiady, Yusuf Christiano, dan Carissa Vania Malau  melakukan sosialisasi tentang literasi perencanaan keuangan dan pendampingan pencatatan keuangan secara mudah dan dapat dilakukan dimana saja. Kami membekali peserta dengan buku catatan secara riil sehingga dapat digunakan seterusnya.

Sesi Sosialisasi yang dilaksanakan Tim PKM Departemen Manajemen FEB UB ini memberikan pengalaman serta ilmu langsung secara praktis serta memberikan demonstrasi pencatatan yang mudah dengan template laporan keuangan yang sudah disediakan, sehingga berikutnya para masyarakat dapat mencontoh dan memahami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline