Lihat ke Halaman Asli

Review Novel: Surgery of Love

Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang seberapa besar cinta mampu mengikis luka.

Tentang seberapa besar ikhlas mampu mengikhlas puas. 

Tentang seberapa besar suka mampu menyingsing duka.

Tentang seberapa besar pilu mampu menumpu ragu.

Tentang seberapa besar asa mampu menggenggam rasa.

Tentang seberapa besar candu mampu menikam rindu.

Tentang seberapa besar harapan mampu mengobati kehilangan.

Tentang seberapa besar jiwa mampu merelakan nyawa.

Kisah cinta tak biasa dari seorang dokter residen bedah. Perjalanan Hazmi merelakan kehilangan. Cinta yang diperjuangkan hampir delapan tahun, harus berakhir perpisahan. Tuhan merampas Shinta dari dunia, tersisalah Hazmi dengan berjuta luka dan trauma.

Waktu berlalu membawa penyembuh. Kedatangan sesosok Arum, gadis galak yang wajahnya mirip dengan Almarhumah Dokter Shinta membuat hati Hazmi bisa merasakan getaran kembali. Akankah bahagia kali ini berpihak padanya? 

Romantis, mistis, sampai konflik psikologis disajikan dengan latar dunia kedokteran. 

ROMANSA TAK BIASA

Berapa banyak novel romantis berlatar dunia kedokteran telah terbit? Tentu jari kita tak akan habis menghitungnya. Sebutlah penulis legendaris macam Marga T dan Mira W yang notabene berprofesi sebagai dokter seringkali mengangkatnya.

Begitu pula dengan Nisa Atfiatmico, penulis jebolan platform Wattpad meramu kisah Dokter Hazmi yang kehilangan wanita yang dicintainya. Sekian lama mencoba bangkit dari keterpurukan, Hazmi justru bertemu sosok Arum. Wajah mirip tetapi kelakuannya dengan Shinta berbeda jauh. Hati Hazmi bergetar setiap bertemu Arum. Namun, siapakah Arum? Kembaran Shinta atau malah hantu semata?

Nisa Atfiatmico bukanlah seorang dokter. Namun bersedia meriset segala hal terkait dunia kedokteran dan spesialis bedah. Di sinilah daya tariknya. Selain mendapatkan kisah cinta, pembaca pun bertambah ilmu. 

PENULIS WANITA MENGGUNAKAN POV SATU PRIA

Jika Tere Liye memakai POV 1 perempuan dalam beberapa karyanya, Nisa Atfiatmico yang perempuan memberanikan diri menggunakan POV 1 laki-laki. Inilah menariknya, bagaimana mendalami karakter lawan jenis dan menuangkannya dalam tulisan agar tidak ada kebocoran. 

Sepanjang cerita bergulir, pembaca akan merasakan kesedihan dan kehilangan mendalam sampai berpikir kuatkah Hazmi menghadapi semuanya. Lalu, apakah Arum berhasil menyembuhkan lukanya atau ada perempuan lain yang mampu menggantikan Shinta di hati Hazmi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline