Lihat ke Halaman Asli

Nur AfniAlami

Mahasiswa

Menyambut Tahun Baru, Apakah Salah?

Diperbarui: 31 Desember 2018   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Artikel-Penghujung tahun dan hari pertama tahun baru Masehi merupakan momen yang berharga dan bahagia bagi sebagian orang. Kebanyakan orang mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut datangnya tahun baru Masehi. Di antara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru seperti bergadang larut malam untuk menunggu jam 00.00 tiba,pesta kembang api,tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru,dan pastinya tidak akan ketinggalan pawai sepeda motor yang mengelilingi kota sambil menarik-narik gas sepenuhnya yang memekakkan telinga.
Campur baur dengan lawan jenis yang bukan muhrim,gelak tawa dan canda,isapan rokok yang bagaikan asap dari pabrik,serta berbagai minuman yang menjadi teman akrab yang senantiasa menyertainya. Ditambah lagi berbagai promosi dan diskon besar-besaran diadakan dalam rangka menyambut tahun baru masehi.
Kebanyakan orang,pada hari pertama tahun baru rela bermacet-macetan dan berpanas-panasan demi mendatangi tempat-tempat rekreasi maupun tempat hiburan lainnya. Begitu meriahnya acara yang digelar untuk menyambut tahun baru Masehi,sehingga membuat kebanyakan orang terbuai dan tidak sadar ikut hanyut terbawa arus.
Yang sebenarnya,tahun baru tidak ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidak dapat pahala,yang ada hanya kerugian yang didapat bagi yang merayakannya. Jadi,semua itu hanyalah pemborosan,membuang-buang harta untuk hal yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya sama sekali.

Fenomena ini merupakan realita kehidupan yang senantiasa berulang setiap pergantian tahun. Bahkan dari tahun ke tahun makin bertambah semarak dan makin tidak terkendalikan arusnya. Tahun ini wallahu 'alam apakah yang akan terjadi dan mewarnai tahun baru masehi di kota ini.
Tanpa keluar rumah, sebenarnya anda juga bisa menyaksikan pesta petasan melalui Handphone anda sendiri, tidak perlu membangkan ingin sekali keluar supaya lebih eksis dan tenar di jalan. Anda bisa melakukan hal-hal positif dirumah,misalnya hendaknya kita mengingat masa penangguhan hidup kita di dunia. Ketika seorang muslim memasuki tahun baru,ia akan ingat bahwa berarti ia makin mendekati akhir masa penangguhan hidup di dunia ini. Dan bila senantiasa kita mengingat hal ini,maka kita pun akan semakin bersemangat mencari bekal untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat yang kekal abadi.

Makin bertambah usia muslim,seharusnya makin ia sadar akan memanfaatkan waktu dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat di dunia dan akhirat, serta menjauhkan dirinya dari sesuatu yang membahayakan. Selain itu,hendaknya kita mengingat kebesaran dan keagungannya sehingga akan menambah rasa takut,cinta dan berharap akan ridhonya.

Mungkin itu saja yang bisa saya tulis tentang menyambut Tahun Baru Masehi,jika ada kesalahan kata mohon di maafkan.
Sekian dan Terima kasih.
Wassalamu Alaikum wr.wb

Penulis: Nur Afni Alami- Mahasiswa jurusan jurnalistik UINAN 018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline