Lihat ke Halaman Asli

Media Film dalam Proses Pembelajaran sebagai Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

Diperbarui: 14 Oktober 2021   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film merupakan media yang memberikan banyak pengajaran kepada penontonnya. Untuk menciptakan situasi yang menyenangkan, pendidik perlu merancang model dan cara dalam mengajar. Baik itu menggunakan alat peraga atau media audio visual yang juga memiliki fungsi menghibur. 

Seperti menambahkan elemen permainan, berlatih atau penyampaian melalui film. Penggunaan film sebagai media pembelajaran alternatif bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan, namun penggunaannya dalam penyampaian materi pelajaran masih sangat sedikit dilakukan. 

Banyak sekali judul-judul film yang mengandung nilai-nilai pendidikan yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Nilai-nilai pendidikan yang disampaikan dalam setiap film juga bermacam-macam, seperti nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya dan lain sebagainya. 

Jika kita akan menggunakan film sebagai media pembelajaran, ada baiknya untuk mengetahui informasi tentang film yang akan digunakan sebagai media pembelajaran. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pengajar untuk menentukan film yang cocok dalam proses pembelajaran.

A. Pilih Film yang mengandung pesan pendidikan

Ada banyak jenis film yang beredar saat ini. Ada yang mengandung nilai belajar yang sangat baik, ada juga yang tidak. Guru harus pandai mengamati film apa saja yang masuk dalam kategori baik begitu juga sebaliknya. Film yang bagus akan menjadi tontonan yang menarik dan bermanfaat. 

Tidak semua film dapat dijadikan sebagai media alternatif media pembelajaran, guru harus mengetahui karakteristik film yang dapat digunakan dalam mensosialisasikan materi melalui film. Ada banyak judul film yang menurut penulis sesuai dengan materi pelajaran dan mengandung nilai-nilai pendidikan.


B. Film harus sesuai dengan usia siswa 

Film-film yang dibuat oleh sineas bisa disesuaikan dengan batasan usia anak sekolah. Misalnya film yang sesuai untuk usia anak SD adalah film animasi atau kartun. Sedangkan film yang sesuai untuk usia anak SMP dan SMA atau SMK adalah film bergenre sci-fi, adventure, action, history dan lain sebagainya.


C. Pilih film dengan jalan cerita yang menarik dan tidak membosankan Hal lain yang harus dipahami pendidik adalah mengetahui jenis-jenis film yang diminati siswa. Biasanya anak-anak lebih menyukai film dengan visual yang memukau dan tidak suka menonton film yang hanya berisi percakapan. 

Selain itu, anak-anak juga menyukai film yang sederhana, namun tidak monoton. Guru dapat memilih jenis film animasi yang menyerupai aslinya dan umumnya dikemas dengan sangat apik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline