Lihat ke Halaman Asli

Titik...

Diperbarui: 4 Mei 2017   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan yang begitu kejam dan sesasaat, perlu di fikirkan bahwah semua memiliki akhir dari segalanya. Namun masih  banyak seseorang yang lalai akan hal itu, mengapa demikian??? karena masih banyak nya konsensus - konsensus mereka serta anggapan bahwah semua ada saat nya dan apa yang belum terjadi biarlah waktu yang menjawab, yang terpenting jalani hidup yang sedang di tempuhnya. Kesenangan - kesenangan yang tengah mereka rasakan telah melalaikan akan kehidupan yang kekal dan abadi, perkembangan segala yang ada di muka bumi ini yang dapat menyenangkan nya yang berupa fasion, teknologi, IT, serta penemuan - penemuan baru lain nya yang begitu banyak dan tidak dapat di hitung. Menurut para ahli sosiologi mengatakan bahwa manusia adalah sebagai a"gent of change" maksud nya ialah manusia dikatakan sebagai agen perubahan, perubahan disini ialah dalam bentuk apapun yang membawa kemajuan bagi nya atau pun bagi orang lain yang  suatu saat bisa saja perubahan tersebut dapat memiliki kesamaan antara indiviu satu dengan individu lain nya tanpa disadari dan tanpa adanya kesepakatan kedua belah pihak. Kemudian dari perubahan tersebut mengarah pada dampak yangbegitu besar karena suatu perubahan pasti akan merubah semua sistem yang ada di dalam nya serta komponen - komponen yang awal yang sudah di bentuk akan  berubah dengan komponen yang sudah mengalami perubahan tersebut.

Perlu nya kesadaran bahwah segala sesuatu  yang mula nya berasal dari ketiadaan, dan ia akan kenbali ke wujud mula juga yaitu ketiadaan pula. Dapat berupa apa saja dari benda hidup sampai benda tak hidup semua itu memiliki fase- fase  tersendiri dalam proses pembentukan serta peleburan suatu wujud. Baik terjadi secara cepat atau pun lambat, tetapi pada akhir nya akan sirna juga. Tak  dapat di pungkiri bahwa manusia adalah makhluk yang lemah serta memiliki batasan - batasan tertentu dalam segala hal, dan ia tidak dapat berdiri sendiri dalam situasi dan kondisi apapun itu. 

Sejak manusia di lahirkan ke muka bumi ini, dalam keadaan suci serta tidak membawa barang satu pun ketika masih berada di dalam kandungan sang ibu sampai ia benar - benar di beri rezeki yang di pelantarakan ke dua orang tua nya sehinggah ia memiliki ilmu, pendidikan, barang berharga dll. Sampai ia mengalami proses pertumbuhan dari bayi, balita, batita, anak - anak, remaja, dewasa, sampai ia menjadi orang yang sukses dalam segi kemampuan yang ia miliki.

Setelah  semua proses tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lana, kemudian ia mulai mengalami sedikit demi sedikit merasakan cobaan di masa tua nya yang berupa sakit atau pun hal lain yang mengurangi rasa, nafsu makan, energi, serta kekuatan dalam beribadah. Maka ia mulai merasa ada sesuatu yang berbeda dari dirinya hinggah suatu saat sampai Allah SWT memanggil ajal nya .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline