Lihat ke Halaman Asli

NURAENI SUNARDI

Mahasiswi IAIN Bone

Keuangan Publik Islam : Meningkatkan Kesejahteraan dengan Prinsip Syariah

Diperbarui: 20 Januari 2025   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Keuangan publik adalah cara negara mengelola uang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam Islam, pengelolaan ini berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang mengutamakan keadilan, kesejahteraan bersama, dan tanggung jawab sosial. Keuangan publik Islam memiliki keunikan karena tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai moral dan manfaat untuk umat. Prinsip penting dalam keuangan publik Islam adalah mengelola sumber daya sebagai amanah yang harus digunakan untuk kepentingan bersama. Sumber daya alam seperti tanah, air, dan hasil tambang seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat, bukan hanya untuk segelintir orang. Selain itu, zakat menjadi bagian utama dalam sistem ini. Zakat berfungsi untuk membantu orang yang membutuhkan dan mengurangi kesenjangan sosial. Islam juga membolehkan pajak tambahan, tetapi harus ringan bagi rakyat dan digunakan untuk kebutuhan yang jelas. Islam melarang riba (bunga) dan transaksi yang penuh ketidakpastian karena hal tersebut bisa merugikan masyarakat dan menyebabkan ketidakadilan. Dalam keuangan publik Islam, transparansi sangat penting. Uang negara harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya.

Di zaman sekarang, keuangan publik Islam bisa menjadi solusi untuk banyak masalah ekonomi, seperti kesenjangan sosial dan tingginya utang negara. Sistem ini menawarkan cara mengelola uang tanpa bunga, mengoptimalkan zakat, dan memastikan pengelolaan keuangan yang jujur untuk mencegah korupsi. Dengan sistem ini, negara bisa lebih stabil secara ekonomi dan masyarakat bisa hidup lebih sejahtera. Namun, penerapan keuangan publik Islam masih menghadapi beberapa kendala, seperti kurangnya pemahaman masyarakat dan minimnya dukungan dari pemerintah. Meski begitu, dengan pendidikan dan usaha bersama, sistem ini bisa menjadi pilihan yang lebih adil dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip yang ada di dalamnya tidak hanya cocok untuk negara-negara Muslim, tetapi juga bisa diterapkan oleh negara lain untuk menciptakan ekonomi yang adil dan bermanfaat bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline