Lihat ke Halaman Asli

Berobat ke Sangkal Putung Saja

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Percakapan di sebuah pabrik, antara buruh dan atasannya.

“Bu..mba yanti ijin tidak masuk kerja, tadi pagi jatuh dari motor waktu antar anaknya sekolah, terus sekarang dibawa ke sangkal putung, mondok di sana, katanya kakinya retak atau patah..”.

“Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja, biaya bisa ditanggung jamsostek, kalau di sangkal putung malah biaya sendiri”.“Kalau di rumah sakit juga dapat surat ijin dokter, jadi selama sakit gajinya tetap dibayar perusahaan.“Kalau di sangkal putung, tidak dapat surat keterangan dokter, jadi selama sakit gajinya tidak dibayar”.

Dua bulan kemudian;

“Bu, mba yanti sekarang di rumah, kakinya tambah besar...kasihan bu”.

“Iya ya...waktu itu sudah dibujuk untuk ke rumah sakit, manfaatkan jamsostek tapi keluarganya tidak mau”.

Speechless... hanya bisa berdoa, semoga diberi kesembuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline