Lihat ke Halaman Asli

Nur Adi Prasetyo

Kreator Digital

Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa dan Kasus Bunuh Diri di Indonesia

Diperbarui: 18 Oktober 2023   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dalam dunia pendidikan tinggi yang semakin rumit dan menuntut, perhatian terhadap kesejahteraan mental mahasiswa telah menjadi prioritas utama.

Dalam kurun waktu sepekan di bulan Oktober 2023 ini terdapat dua kasus dugaan bunuh diri di lingkungan mahasiswa yang ramai diberitakan.

Pertama, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa berinisial NJW (20) yang ditemukan tewas di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengan, pada Selasa (10/10/2023). Kedua, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta berinisial EN (24) di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).

Menurut data dari Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI, terdapat 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga Oktober 2023. Jumlah ini sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.

Salah satu permasalahan yang sangat mengkhawatirkan adalah peningkatan insiden bunuh diri di kalangan mahasiswa, sebuah tanda serius dari tekanan psikologis yang perlu diberikan perhatian lebih serius.

Faktor penyebab bunuh diri sangatlah kompleks dan bervariasu pada setiap individu. Kecenderungan seseorang melakukan upaya bunuh diri biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan,
  • Masalah keuangan,
  • Masalah keluarga atau hubungan sosial yang buruk,
  • dan masalah akademik atau pekerjaan

Dalam lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa tingkat akhir sering kali berisiko mengalami masalah kesehatan mental, seperti stres, depresi, dan rasa frustrasi. Mereka kerap kali menghadapi tekanan dari tekanan dari berbagai sumber, termasuk keluarga, teman-teman dan lingkungan akademik.

Lingkungan kampus memainkan peran penting dalam kesehatan mental mahasiswa. Institusi pendidikan tinggi perlu memiliki sistem yang efisien dalam mendeteksi dan memberikan bantuan dengan segera.

Meskipun pada dasarnya, mahasiswa memiliki akses ke layanan psikologis di kampus, tetapi tidak semua kampus menyediakan layanan tersebut dan gratis.

Selain itu, kurangnya sosialisasi mengenai tempat layanan psikolog dan psikiater memperlihatkan Indonesia sedang darurat akan isu kesehatan mental.

Harapannya, Pemerintah bersama masyarakat dan lembaga pendidikan seharusnya bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline