Lihat ke Halaman Asli

Nur Laila Sofiatun

Guru dan Penulis

Gempa 6,4 Magnitudo di Meulaboh Aceh, Apa Penyebabnya?

Diperbarui: 24 September 2022   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Meulaboh Aceh pasca kejadian tsunami pada tahun 2004 (sumber: Eugene Hoshiko via kompas.com)

Beberapa media massa dalam negeri mengabarkan bahwa telah terjadi gempa di Meulaboh, Aceh hari ini Sabtu, 24 September 2022 pukul 03.52 WIB. Gempa ini memiliki kekuatan sebesar 6,4 Magnitudo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Aktivitas Subduksi 

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami, Bapak Daryono. Aktivitas subduksi sendiri didefinisikan sebagai tumbukan antara dua lempeng tektonik atau lebih, dimana salah satu lempeng menghujam lempeng lainnya.

Berikut ini gambaran terjadinya aktivitas subduksi.

Ilustrasi terjadinya aktivitas subduksi (sumber: Wikipedia)

Bagaimana ketakutan terhadap adanya tsunami masih terus membayangi negeri ini. Hal ini dikarenakan kejadian tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam menimbulkan kerugian yang sangat besar. Jadi ketika ketika mendengar gempa dengan kekuatan yang cukup besar akan muncul ketakutan tersendiri. Apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah kejadian peristiwa atau yang dekat dengan kejadian.

Tahukah kalian apa itu gempa?

Gempa atau dikenal juga dengan istilah gempa bumi adalah getaran bumi yang dihasilkan oleh percepatan energi yang dilepaskan, kemudian energi ini menyebar ke segala arah dari pusat sumber getaran. Definisi ini disampaikan oleh Luthens pada tahun 1982.

Lalu, apa saja penyebab gempa?

Penyebab gempa bumi banyak sekali macamnya. Beberapa penyebab tersebut antara lain jatuhnya meteor (hal ini jarang terjadi), aktivitas vulkanik (misalnya karena ada gunung berapi meledak), longsoran, runtuhan-timbunan batuan di penambangan, ledakan nuklir bawah tanah, pergerakan lempeng tektonik dan lain sebagainya.

Dari penyebab-penyebab tersebut di atas diketahui bahwa sebagian penyebabnya adalah peristiwa alam. Akan tetapi bisa jadi peristiwa alam tersebut diawali oleh perbuatan manusia. Misalnya saja runtuhan-timbunan batuan di daerah pertambangan, bukankah aktivitas pertambangan (mungkin) berpengaruh terhadap kejadian tersebut? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline