Lihat ke Halaman Asli

Nur Fidya Destiyanti

KKN TEMATIK MDBPE-MBKM 2021

Strategi Pengembangan UMKM dan Urgensi Digitalisasi Pembukuan Laporan Keuangan Melalui Aplikasi BukuKas

Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Bekasi (28/07) Pada kondisi eksisting saat ini diperkirakan jumlah usaha di Indonesia terdiri dari 99,9% unit usaha yang didominasi oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya UMKM Mang Oge (Olahan Mangrove Muara Gembong) di Kp. Beting Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Terlebih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diberlakukan dan dampaknya dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mayoritas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan omzet di atas 30% selama pandemi COVID-19 yang belum juga usai. Pemilik usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai mengalami kesulitan finansial atau kehabisan modal di tengah jalan akhirnya mau tidak mau banyak yang terpaksa gulung tikar atau berhutang.

Pada Masa Pandemi COVID-19 semua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu survive mengatur strategi keuangan usaha agar tetap aman. Oleh sebab itu laporan keuangan sangat penting, untuk mendeteksi perfomace Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengecekkan cash flow, dan pengukuran stock barang.

Lalu, bagaimana caranya agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mang Oge tetap bisa sustainable mengelola keuangan hingga pandemi COVID-19 berakhir ?

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mang Oge dapat membuat perencanaan usaha dan keuangan yang matang sesuai dengan modal yang ada agar modal tersebut dapat digunakan secara maksimal dan juga bisa menghitung harga pokok produksi dengan tepat supaya mendapat keuntungan sesuai keinginan dengan harga yang bersaing tentunya dipasaran. Persiapkan dana darurat ambil sebagian dari penghasilan yang didapat untuk dianggarkan ke dalam dana darurat, agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mang Oge tetap mempunyai dana cadangan saat dibutuhkan, atur pengeluaran berdasarkan prioritas agar bisa mencegah pengeluaran yang kurang penting dan juga harus rajin mencatat semua transaksi pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada usaha. Nah, untuk membantu mencatat laporan keuangan dengan mudah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mang Oge Mahasiswa KKN TEMATIK MDBPE-MBKM 2021 terdorong untuk memberikan pelatihan dengan memanfaatkan Aplikasi BukuKas melalui platform zoom meeting.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aplikasi BukuKas termasuk solusi pembukuan bisnis terlengkap di tengah masa pandemi COVID-19 sudah saatnya digitalisasi laporan keuangan bersama BukuKas, bisa digunakan oleh siapa saja dan semua tipe bisnis 100%  gratis. BukuKas merupakan Aplikasi pengelola keuangan dengan aplikasi ini pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dengan mudah melihat laporan keuangan usaha seperti data total penjualan, data total pengeluaran, data total keuntungan, data total hutang piutang mencatat riwayat transaksi hutang piutang serta dilengkapi fitur pengingat hutang piutang dikirimkan via WhatsApp atau Sms yang bisa dijadikan acuan apabila sudah mencapai jatuh tempo hutang tersebut harus dibayar dan semua data tersebut dapat di cek dalam kurun waktu bulanan, mingguan, bahkan harian. Tidak ketinggalan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat mengunduh laporan keuangan usaha kamu dalam bentuk format pdf atau excel pada featured category yang tersedia. Data yang terinput akan tersimpan dengan aman di Cloud Server. Mari beralih ke pencatatan keuangan digital yang lebih aman jadilah seorang yang bijak dalam mengelola keuangan agar bisa menjalankan usaha dengan tujuan finansial yang kamu inginkan kurangi risiko kehilangan catatan keuangan dan menambah kejelasan bisnis dengan BukuKas. Aplikasi ini dapat di download pada App Store atau Google Play.

"UMKM Mang Oge sudah berdiri sejak 2 tahun lebih dulu mempunyai 2 cabang namun karena pandemi ini yang survive hanya 1 ini saja kadang kita mengumpulkan nota terlalu banyak bakal bikin sampah numpuk setelah menggunakan Aplikasi BukuKas saya merasakan lebih banyak perubahan pencatatan keuangan lebih rapih dan lebih efisien waktu." Tutur Ny. Lastri Pegawai UMKM Mang Oge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline