Lihat ke Halaman Asli

Nur Rahmi Kirbillah

Mahasiswa IAIN Jember

Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 14 Mei 2020   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Haiii readers, apa kabar? Semangat puasanya yaa! Kali ini saya akan membahas tentang filsafat pendidikan perenialisme dan pemikiran tokohnya,  langsung aja yuk !

A. Pengertian filsafat pendidikan perenialisme

     Perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang (zaman modern) ini terutama pendidikan zaman sekrang ini perlu dikembalikan ke masa lampau. 

     Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunannya mempunyai kesatuan,  dimana susunannya itu merupakan hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus.  Karena itulah perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat khususnya filsafat pendidikan.

     Aliran ini memandang manusia sebagai makhluk rasionaln yang akan selalu sama bagi setiap manusia di manapun dan sampai kapanpun dalam pengembangan historitasnya. 

B. Pemikiran tokoh filsafat pendidikan perenialisme

1. Robert Maynard Hutchins

     Lahir pada tanggal 17 Januari 1899 dan meninggal pada 14 Mei 1977. Beliau berpendapar bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan serta pengembangan harmoni. Tujuan utama pendidikan harus mengembangkan kekuatan pikiran pendidikan idealnya yaitu yang mengembangkan intelektual. Filsafat pendidikan dari tokoh ini yaitu hakikat manusia merupakan rasional. 

2. Ortimer Adler

     Lahir pada tanggal 28 Desember 1928 dan meninggal pada tanggal 18 Juni 2001. Berkarya di dalam teori Aristoteles dan beliau merupakan salah seorang oendukung aliran ini yang mengatakan bahwa seorang manusia merupakan makhluk rasional yang merupakan hakikat senantiasa sepanjang sejarah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline