Lihat ke Halaman Asli

Nur Khofifah

Mahasiswa IAIN Jember

Pertentangan Ulama Syiah sebagai Pemicu Terpecahnya Aliran Syiah

Diperbarui: 30 September 2018   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertentangan Ulama  Syiah sebagai Pemicu Terpecahnya Paham Syiah

Syiah mempunyai arti golongan, sahabat pengikut dan penolong. Dalam perjalanan sejarah umat islam aliran syiah merupakan suatu aliran yang pertama kali ada dalam peradaban umat islam. Selain itu Syi'ah adalah aliran dalam Islam yang beranggapan bahwa Ali ibn Abi Thalib ra. adalah orang yang berhak menjadi khalifah pengganti Nabi Muhammad saw. yang berdasarkan wasiat.

Kapan lahirnya syiah banyak perbedaan pendapat antara ulama. Para ulama syiah mempercayai bahwa syiah sudah ada sejak zaman rasulullah SAW. Sementara itu menurut Abu Zahrah "Benih-benih syiah memang sudah ada sejak zaman Usman bin Affan menjadi khalifah, kemudian pada masa ali bin abi thalib aliran ini lahir sesudah perang sifir,dan terutama setelah ali wafat aliran syiah ini berkembang menjadi mazhab mazhab sebagiannya menyimpang dan sebagiannya lagi lurus namun keduanya sama sama fanatik terhadap keluarga nabi"(Mawardy Hatta,2016: aliran-aliran  kalam,hlm 46). 

Pendapat Abu Zahrah ini banyak diterima oleh sebagian ulama dikarenakan syiah muncul sesudah nabi wafat sebagai akibat pergolakan politik khususnya tentang khilafah atau imamah. Pada masa ini juga dapat disebutkan sebagai zaman pertama kalinya terjadi perang saudara, dan sekaligus zaman ini dapat juga disebut sebagai zaman baru dalam sejarah perkembangan Syi'ah.

Aliran Syiah itu sendiri terpecah menjadi beberapa sekte, dikarenakan perbedaan pendapat atau pemikiran yang terjadi di aliran syiah.

1.Syiah kaisaniyah

Kaisaniyah adalah sekte Syiah yang mempercayai kepemimpinan Muhammad bin Hanafiyah setelah wafatnya Sayyidina Husain bin Ali ra. Sekte kaisaniyah itu sendiri terpecah lagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama meyakini bahwa muhammad bin hanafiyah sebenarnya belum meninggal dan suatu hari nanti pasti kembali lagi ke dunia saat pada hari kiamat datang. Sedangkan kelompok yang kedua mempercayai bahwa muhammad bin hanafiyah telah meninggal dan jabatan imamah beralih kepada abi hasyim bin muhammad bin hanafiyah. Untuk selanjutnya Ibnu Khladun mengatakan bahwa setelah meninggalnya Abi Hasyim, jabatan imamah berpindah kepada Muhammad bin Ali Abdullah bin Abbas kemudian secara berturut-turut kepada Ibrahim al-Imam, as-Saffah, dan al-Mansur.

2. Syiah imamiyah
Sekte imamiyah ini mempercayai imam yang mereka percayai yang jumlahnya 12 imam. Nama lain dari sekte ini adalah Ja'fariyah, karena mereka mengembangkan ajaran ajaran yang telah dikembangkan  Imam Ja'far Muhammad Shadiq. Selain itu, sekte ini juga disebut imamiyah, karena Ali ibn Abi Thalib dan keturunannya yang berhak menjadi imam dan mereka percaya akan datangnya imam Mahdi setelah bersembunyi beberapa saat lamanya. Sekte ini juga terpecah menjadi dua kelompok  yaitu Syi'ah Isma'iliyah dan Syi'ah Istna Asy'ariyah

3. Syiah zaidiyah
sekte dalam Syiah yang mempercayai kepemimpinan Ali ibn Abi Thalib. Hasan ibn Ali dan Husain. Namun setelah meninggalnya husain pada tanggal 10 Muharram 8 H./687 M. maka mulailah timbul perpecahan dalam sekte ini. Kelompok pertama meyakini bahwa imam keempat adalah putra husain yaitu ali zainal ibn al-sajjah Kendati pun ia belum dewasa, karena keadaan darurat sebab Ali tidak meninggalkan keturunan dari garis Nabi saw. melalui Fatimah alZahra. Sedangkan kelompok kedua bahwa imam keempat adalah putera Ali ibn Abi Thalib yang telah dewasa yakni Muhammad ibn Hanifah putera Ali ibn Abi Thalib yang dilahirkan dari seorang perempuan dari Bani Hanafiah yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan nabi saw

4. Syiah ghulat
Yang dimaksud syiah ghulat adalah golongan syiah yang mempunyai  pendapat atau ajaran yang berlebihan yang tidak sesuai dengan syariat dan kaidah islam. Menurut abu zahrah syiah ghulat ini tidak diakui oleh golongan syiah moderat karena ajarannya yang keluar dari islam. Sayyidina Ali pernah berkata: akan binasa siapa yang melampaui batas dalam mencintaiku.Kalimat ini memberikan isyarat larangan pemujaan terhadap diri Sayyidina Ali ra

Golongan syiah ghulat itu sendiri memikiki beberapa doktrin yang menyimpang yaitu :
Al- Tanasukh yakni paham bawa ruh dan berpindah dari satu jasad ke jasad lain. Menurut pendapat mereka ruh Allah berpindah pada jasad adam dan seterusnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline