Apa yang terlintas di benak kita saat mendengar istilah NAZI ? Pasti kita langsung menalar dengan Adolf Hitler, Fasisme, Perang Dunia ke-2 dan Jerman. NAZI di dirikan oleh Adolf Hitler pada tahun 1920, dengan nama Jerman nya Nazionalsozialitsche Deutsche Arbeiterpartai yang disingkat dengan (NSDAP). Partai ini memiliki visi dan misi yang dapat dikatakan radikal dan ekstrem. Visi dan misi mereka sendiri adalah menjanjikan Lebensraum (ruang kebebasan hidup) bagi bangsa Jerman, mengangkat derajat bangsa Jerman sebagai bangsa paling tinggi, menolak Perjanjian Versailles yang ditandatangani oleh Republik Weimar (Nama Republik Jerman kala itu sebelum bercokol nya NAZI di puncak kekuasaan) dan pembersihan ras Yahudi, dan Gypsy.
Pada tahun 1932 Hitler berhasil naik menjadi Kanselir sampai pada tahun 1934. Ditahun yang sama yaitu pada 2 Agustus 1934 Presiden Paul von Hiddenburg meninggal dunia karena sakit, lantas Hitler yang saat itu menjabat sebagai Kanselir, naik tahta menjadi kepala negara sekaligus kanselir Jerman. Dalam periode ini Hitler memanfaatkan betul jabatannya dengan memuluskan visi misi nya terlaksana. Sejak Hitler menjabat pada masa tersebut Jerman dikenal dengan sebutan Third Reich.
Lalu pertanyaan nya apakah Partai NAZI di Indonesia itu memang benar-benar ada? Tidak seperti Partai Komunis Indonesia yang sangat dikenal dari era Hindia-Belanda, popularitas dan eksistensi nya kurang dikenal pada masyarakat pada masa itu. Salah satu yang mendasari munculnya ideologi fasisme dan komunisme di Indonesia saat itu, didasari oleh rasa nasionalisme. Meskipun pada akhirnya istilah Nasionalisme hanya sebatas jargon saja, demi memuluskan ideologi itu mendapatkan simpati dan antusias dari masyarakat Indonesia saat itu.
Dalam bukunya Wilson "ORANG DAN PARTAI NAZI DI INDONESIA" pembentukan partai fasis tidak didasari oleh kepentingan ideologis akan tetapi lebih pada pembangunan budaya masa lalu Indonesia yang jaya, terinspirasi dari kejayaan Majapahit, dan Sriwijaya. Pada Juli 1933 berdiri Partai Fasis Indonesia (PFI) yang didirikan oleh Dr. Notonindito mantan anggota PNI lama di Pekalongan dan merupakan kaum intelektual yang pernah belajar di Belanda.
Dr. Nindito membentuk partai ini karena terinspirasi oleh Adolf Hitler yang membangun kembali kemaharajaan Jerman. Dapat dikatakan tujuan dasar Dr. Nindito tidak lain karena rasa Nasionalisme yang terinspirasi dari Hitler. Namun keberadaan PFI dapat diendus oleh Kerajaan Hindia-Belanda. Akhirnya di tahun yang sama Partai Fasisme Indonesia resmi dibubarkan oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Meskipun keberadaannya masih kalah familiar dengan Partai Komunis Indonesia, setidaknya efek fasisme juga sampai ke Nusantara.
Keberadaan Partai Fasisme Indonesia sempat membuat gemetar partai seperti PNI. Melalui warta hariannya PNI mengatakan ;
"Rakjat Indoenesia tidak bergerak karena membaoe asapnja kemenjan, karena mendengar boenyi gamelan ketoprak, karena sama merahnja atau hijaoenja darah kebangsaan".
Sumber : Wilson, ORANG DAN PARTAI NAZI DI INDONESIA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H