Lihat ke Halaman Asli

MAN 3 Bantul Tuan Rumah Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kebijakan Baru IKM

Diperbarui: 12 Juni 2024   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kebijakan Baru IKM di MAN 3 Bantul, Senin (10/6/2024) - Dok. pribadi

Penyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM di MAN 3 Bantul berjalan sukses, Senin (10/6/2024). Kegiatan ini digelar di Ruang Aula, Ruang Serbaguna, dan Perpustakaan Ulil Albab MAN 3 Bantul. Sebagai tuan rumah, Kepala MAN 3 Bantul, Drs. , Syamsul Huda, M.Pd. mengungkapkan rasa syukurnya.

"Alhamdulillah Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM dapat digelar di MAN 3 Bantul. MAN 3 Bantul sebagai madrasah piloting penerapan Kurikulum Merdeka menyambut gembira acara ini. Hal ini sebagai bentuk upgrade dan penguatan madrasah kami dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan menjadi Kurikulum Nasional. MAN 3 Bantul telah dua tahun menerapkan Kurikulum Merdeka dan senantiasa berkomitmen mengikuti kebijakan berkaitan dengan penerapan kurikulum ini di madrasah," ungkapnya.

Workshop yang diselenggarakan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah (K2MA) DIY ini bertujuan untuk menguatkan madrasah dalam implementasi kurikulum Merdeka, mengingat akan digulirkannya kebijakan baru penerapan kurikulum nasional.  Diikuti oleh kepala madrasah dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum se-Daerah Istimewa Yogyakarta,  diharapkan kegiatan ini dapat menguatkan setiap madrasah, khususnya pada jenjang madrasah aliyah dalam memahami kebijakan baru implementasi Kurikulum Merdeka.

Abd Suud menyampaikan pemaparan tentang implementasi Kurikulum Merdeka dalam kesempatan sambutan - Dok. pribadi

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, H. Abd Suud, S.Ag, M.S.I. menjelaskan implementasi Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan satuan Pendidikan untuk berinovasi.

"Kurikulum Merdeka adalah hasil inovasi yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Agama yang memberikan kebebasan bagi madrasah untuk melaksanakan program pendidikannya. Satuan pendidikan diberi hak penuh dalam menentukan standar kompetensi lulusan, mengolah skill siswa, dan sistem pembelajaran yang fleksibel. Pada dasarnya sistem kurikulum adalah sebuah alat (tools), semua ditentukan oleh kemampuan user-nya, dalam hal ini yaitu guru dan kepala madrasah. Semoga adanya kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan strategi dan kreasi yang akan menterjemah peran madrasah di masyarakat," ujar Su'ud.

Pemaparan mengenai implementas Kurikulum Merdeka dalam workshop ini lebih lanjut disampaikan oleh narasumber, Anita Isdarmini, S.Pd., M.Hum., JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.

 "Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) berpusat pada muatan esensial untuk membentuk karakter yang berakhlakul karimah. Di dalam IKM, proses pembelajaran dilakukan untuk pembentukan moral, dan kemampuan skill, serta potensi yang dimiliki. Selain itu, guru dituntut untuk dapat mengenali kondisi siswa dalam memahami materi, latar belakang ekonomi siswa, dan daya tangkap peserta didik. Hal itu perlu diperhatikan karena akan berpengaruh dalam proses pendampingan belajar nantinya, sehingga semua siswa akan tumbuh karakter dalam belajar," ungkap Anita

Peserta Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi & Kebijakan Baru IKM - Dok. pribadi

Usai mengikuti workshop, Wakamad Bidang Kurikulum MAN 3 Bantul, Sumarna, M.Pd. segera menindaklanjuti dengan membuat perencanaan implementasi kurikulum sesuai dengan arahan yang diberikan saat workshop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline