Peluang UMKM Indonesia dalam peningkatan kerjasama bilateral dengan Kerajaan Eswatini.
Kerajaan Eswatini adalah sebuah negara kerajaan di Afrika bagian selatan. Pada 25 Agustus 2022, Raja Eswatini atau Raja Mswati III bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta.
Kerajaan Eswatini telah menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia sejak tahun 1991. Raja Mswati III. Ia juga menyerahkan surat kepercayaan kepada duta besar negara sahabat, termasuk Indonesia, di Royal Palace di Mbabane pada 1 Oktober 2019. Surat kepada Raja Mswati III. Memperkuat kerjasama bilateral dengan negara-negara sahabat. Salah satunya, Eswatini, mengajak investor untuk mengembangkan sektor pariwisata kerajaan.
Mengutip dari website Kementerian Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Kerajaan Eswatini, Salman Al-Farisi, memaparkan kemungkinan dan kemungkinan kerjasama dengan Eswatini. Peluang yang belum dijajaki Kerajaan, antara lain pembangunan rel kereta api, pembangunan infrastruktur, dan kerja sama teknik dengan negara tetangga.
Pada tanggal 25 Agustus 2022, Presiden Jokowi diterima oleh Raja Mswati III di istananya di Jakarta. Para pemimpin kedua negara menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama bilateral. MoU antara kedua negara ditandatangani oleh Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini yani Thulisile Dladla. MoU yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla membuka pintu kerjasama ekonomi antara Republik Indonesia dan Kerajaan Eswatini.
Kerjasama Indonesia dan Kerajaan Eswatini berkomitmen untuk mengembangkan kegiatan konkrit untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, memfasilitasi kemitraan antara sektor swasta kedua negara, mendorong partisipasi sektor korporasi untuk mengeksplorasi peluang pasar, dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan berbagi pengetahuan serta praktik terbaik Prosedur .
Prioritas Bidang-bidang kerja sama dalam Nota Kesepahaman tersebut meliputi perdagangan dan investasi, pertambangan, energi, perubahan iklim dan ekonomi hijau, pertanian, kerja sama infrastruktur dan pembangunan, kesehatan, usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan pariwisata.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Dapat dilihat Eswatini berniat untuk mengembangkan sektor pariwisata kerajaan, hal ini berpengaruh dalam peningkatan UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan pemberdayaan Sumber daya Manusia dan juga Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia mampu untuk menyokong UMKM dalam kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Kerajaan Eswatini ini. Peluang besar berupa pendistribusian hasil UMKM Indonesia menuju ranah Internasional semakin besar, dengan adanya geliat pariwisata di Kerajaan Eswatini akan mengenalkan hasil kreatif budaya Indonesia ke dunia.
Hal ini juga akan mendongkrak ekonomi negara, dengan adanya kerjasama tersebut UMKM yang ada di Indonesia akan semakin berkembang dan mampu bersaing di kancah Internasional. Hal ini juga akan meningkatkan penghasilan masyarakat dan negara. Lain tak lain hal ini juga akan memicu perpindahan sebagian pekerja atau pembukaan perdagangan UMKM di Kerajaan Eswatini sehingga akan dapat memunculkan perdagangan di sektor yang lebih tinggi.
Keuntungan UMKM sendiri lebih terhindar dari adanya krisis ekonomi yang kadang tidak bisa diprediksi, hal ini dikarenakan mayoritas usaha berskala kecil tidakterlalu bergantung pada modal besar atau pinjaman dari luar sehingga mereka tidak berpengaruh dengan adanya fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing yang lebih banyak berimbas pada perusahaan berskala besar. Sehingga kerjasama ekonomi ini akan lebih aman dan menguntungkan.