Lihat ke Halaman Asli

Nur Anisa Yusuf

Student of University West Sulawesi

Mengkaji Sejarah Gua Belanda dan Gua Jepang

Diperbarui: 5 Desember 2022   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Bandung, Minggu 27 November 2022 semua mahasiswa inbound UPI kembali melakukan kegiatan kebinnekaan dengan mengunjungi tempat bersejarah yaitu Gua Belanda Dan Gua Jepang yang terletak di Taman Hutan Raya Juanda, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungan ini mahasiswa diharapkan dapat mengingat kembali sejarah penjajahan Belanda Dan Jepang karena dalam gua itu terdapat banyak kisah tentang strategi -strategi Belanda Dan jepang dalam menguasai wilayah Indonesia.

dok. pribadi

Terlebih dahulu kami beserta rombongan masuk ke dalam Gua Belanda .Gua Belanda ini didirikan pada tahun 1912 oleh kolonial Belanda. Awal mulanya gua ini merupakan sebuah terowongan yang digunakan untuk menyadap aliran air Sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok.

Dan untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya, dibangunlah jaringan gua sebanyak 15 lorong dan dua pintu masuk setinggi 3,2 meter. Pada masa Perang Dunia ke II, Belanda memanfaatkan Gua Belanda ini sebagai stasiun radio telekomunikasi Belanda. Sedangkan pada masa kemerdekaan, Gua Belanda ini dimanfaatkan oleh para pejuang Indonesia sebagai gudang mesiu.

dok. pribadi

Selanjutnya kami diarahkan untuk masuk ke dalam Gua Jepang yang tempatnya berjarak kurang lebih 600 meter dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar.Gua ini didirikan pada tahun 1942 oleh militer Jepang untuk dijadikan barak militer dan perlindungan.

 Jika membandingkan dengan Gua Belanda yang terdapat 15 lorong, di Gua Jepang  sendiri terdapat 18 bunker yang masih dalam keadaan sama seperti aslinya. Bunker ini dijadikan sebagai tempat pengintaian, tempat penembakan, ruang pertemuan, gudang dan dapur. Banyak yang mengatakan bahwa untuk membangun gua ini militer Jepang memanfaatkan masyarakat Indonesia untuk kerja paksa atau dikenal dengan romusha.

Kondisi kedua gua ini terlihat sangat berbeda. Jika Gua Belanda terlihat sudah kokoh dengan dinding yang disemen, Gua Jepang justru sebaliknya. Gua Jepang nampak dibiarkan seperti aslinya dan tidak mengalami renovasi. Sedangkan Gua Belanda sudah dilakukan beberapa kali renovasi.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kunjungan ini tentang bagaimana Indonesia berjuang untuk kemerdekaan , 350 tahun Belanda menjajah Indonesia dan 3,5 tahun Jepang menjajah Indonesia. Dan Indonesia membuktikan bahwa kita bisa mempertahankan wilayah serta kekayaan alam yang kita miliki. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline