Pada suatu hari Sutrisno sedang asik mencuci motor tiba-tiba datang Firman ingin meminjam motornya.
Karena Sutrisno belum selesai mencuci motornya, maka tidak memperbolehkan motornya dipinjam Firman. Sehingga terjadi percecokan antara Sutrisno dan Firman yang mengakibatkan mereka berdua berkelahi.
Sutrisno : Ayo cuci motor biar bersih, ayo cuci motor biar bersih (bernyanyi)
Firman : Trisno, pinjam motornya sebentar buat ke Warteg (dengan tergesah-gesah)
Sutrisno : Bentar kalo sudah selesai dicuci
Firman : Pinjam sebentar saja tidak boleh
Sutrisno : Iya, sabar kalo nyucinya sudah selesai
Firman : Dasar pelit (sambil marah dan menendang motor sutrisno)
Sutrisno yang tidak kuat melihat tingkah Firman yang keterlaluan karena telah menendang motor kesayangannya akhirnya Sutrisno memukul wajah Firman. Sambil memaki-maki Firman, Sutrisno terus memukulinya. Firman pun membalas pukulan sutrisno dengan menggigit kuping Sutrisno sampai berdarah.
Datanglah Daudin untuk mendamaikan keduanya, tidak mudah agar mereka berdua berhenti berkelahi. Daudin harus ikut memukuli keduanya baru mereka berhenti untuk berkelahi .
Daudin : Woy kenapa kalian berkelahi?
Firman : Ente tidak usah ikut campur ini urusan saya
Sutrisno : kamu ngomong apa udah jangan ikut campur urusan orang
Daudin : A*j*ng. Loe pada berani ya sama saya (Sambil memukuli muka Firman dan Sutrisno)
Akhirnya mereka pun berhenti untuk berkelahi setelah mendapat bogeman mentah dari Daudin. Daudin pun kemudian mencari akar permasalahanya kenapa mereka berkelahi. Padahal merekakan adalah sahabat akrab sejak kecil kenapa sampai berkelahi
Daudin : Sini pada kumpul sebenarnya ada apa kenapa kalian berkelahi
Firman : Sutrisno duluan yang memukul saya.
Sutrisno : Aku memukul Ente karena aku punya alasan kenapa aku lakukan itu
Daudin : Sudah, jangan bertengkar, Firman coba jelaskan dengan jujur kenapa Sutrisno mukul kamu.
Firman : Jadi begini aku mau pinjam motor Sutrisno tapi tidak boleh, terus aku menendang motornya tapi dia malah mukul wajah saya.
Kemudian Firman menceritakan semuanya, kalo dia pinjam motor Sutrisno buat pasang nomor mumpung belum datang bulan puasa. Ternyata Firman kenapa ingin pasang nomer karna tadi malam dia habis mimpi bertemu sama orang gila terus orang gila itu bilang "Tujuh, delapan, enam lima" berulang-ulang kali jadi Firman yakin ini pasti tembus.
Kemudian Daudin menasehati mereka berdua, ya sudah sekarang kalian berdamai saja. Ini sudah mendekati bulan puasa jangan saling bertengkar apalagi sampai berkelahi dan perlu diingat mau bulan puasa atau tidak pasang nomer tetap saja haram dan tidak boleh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H