Lihat ke Halaman Asli

FTI News

Staff Humas FTI UAD

Dosen UAD Gelar Pelatihan Pemintalan Benang Sutera dan Identifikasi Kandungan Gizi Ungkrung Ulat Sutera Goreng

Diperbarui: 29 Maret 2024   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UIat Sutera (Humas UAD)

(Gunung Kidul) Dalam upaya meningkatkan nilai jual produk kelompok budidaya ulat sutra di Rongkop Gunung Kidul, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UAD menggelar pelatihan pemintalan benang sutera dan identifikasi kandungan gizi ungkrung goreng. Tim PkM yang digawangi oleh Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T., Ir Ibdal S.Si., M.Sc., Ph.D., Dra Sudarmini M.Pd., Dr.rer.nat. Totok Eka Suharto M.S., dan Prof. Ir. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN ENG. ini menggandeng kelompok budidaya ulat sutera Gunung Sewu yang berlokasi di Rongkop.

Kegiatan ini adalah program PkM UAD yang dilaksanakan dalam multi tahun. Pada tahun pertama ini, tim PkM mengusung aktivitas pembuatan alat pintal sekaligus pemintalan benang sutera dan identifikasi halal serta kandungan gizi ungkrung goreng. Selama ini, kelompok Gunung Sewu menjual produk utama berupa bahan sutera yang masih mentah. Adapun ungkrung dapat dikonsumsi dengan cara digoreng.

Melakukan Kegiatan Pemintalan Benang Sutera (Humas UAD)

Bahan benang sutera yang berasal dari kokon ulat sutera ini telah ada yang sanggup membeli secara rutin. Namun harga jual dapat meningkat setelah produk dijual dalam bentuk benang sutera. Benar saja, setelah dilakukan pelatihan pemintalan terhadap kelompok Gunung Sewu, hasil pemintalan dibeli dengan harga hingga tiga kali lipat. Sementara itu, ungkrung goreng telah diuji di laboratorium Kimia Pangan UAD dan telah diketahui hasilnya.

Waskatman selaku ketua kelompok Gunung Sewu menuturkan bahwa kegiatan PkM dari UAD yang menyasar kelompoknya ini memberikan dampak positif. Selain meningkatkan nilai ekonomi produk kelompok, kegiatan PkM tersebut juga meningkatkan kapasitas skill anggota kelompok. "Saat ini anggota kelompok sudah mencakup Kecamatan Girisubo, kami akan terus memperluas jaringan sehingga kelompok budidaya ulat sutera ini dapat menjadi ikon khas di wilayah Rongkop dan Girisubo", ujar Waskatman.

Program PkM ini juga didukung penuh oleh pihak Kalurahan Pringombo, Rongkop. "Kami telah melakukan inisiasi kerjasama dengan Kalurahan Pringombo untuk menguatkan budidaya ulat sutera ini. Adapun Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunung Kidul juga turut berkolaborasi untuk menguatkan jaringan dan menyelenggarakan kegiatan sebagai keberlanjutan program", ujar Arsyad.

Harapan seluruh stakeholder yang terlibat, dengan dilaksanakan program PkM ini dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompok budidaya ulat sutra, khususnya kelompok Gunung Sewu di Rongkop Gunung Kidul.

/Arsyd




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline