Berjalan dengan kepala yang tegak dan dada yang membusung penuh percaya diri
Melirik ikan asin tak sebanding dengan daging
Lalu bertepuk dada membanggakan diri
Ujung kaki hingga kepala berhiaskan permata dan emas menyilaukan hati
Pernah kah kau berkaca wahai puan angsa putih
Dari mana kau berasal dan milik siapakah gerangan yang kau miliki
Angkuh mu tak kan selamanya
Semua kan kembali kepada pilik aslinya
Tundukkan kepala rendah kan hati
Bersadar diri dan hidup dengan pasti
Tanpa menebar iri dengki pada yang tak memiliki