Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Lenyapnya "Rasa Ingin Tahu" Mahasiswa

Diperbarui: 14 Desember 2019   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mahasiswa. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Kebosanan menjadi sesuatu yang lumrah dirasakan oleh mahasiswa pada masa perkuliahan. Terkadang, metode mengajar dosen menjadi salah satu alasan yang dikeluhkan banyak mahasiswa. 

Akibatnya para mahasiswa menjadi tidak aktif dan antusias di kelas saat proses belajar mengajar serta lenyapnya 'rasa ingin tahu' pada diri mahasiswa.

Hal-hal yang dijejali ke dalam kepala mahasiswa hanya gagasan yang "siap pakai" di mana pengetahuan diterima. Di sini, cara berpikir kritis tidak dikembangkan secara maksimal. 

Usaha untuk berpikir menjadi sebuah kegiatan yang tidak menarik ntuk dilakukan. Bahkan terkadang masih ada sebagian dosen yang mahasiswanya diminta untuk menghafal serangkaian teori dan data yang kerapkali tak ada kaitan dengan kebutuhan mahasiswa.

Kasus seperti ini memang masih banyak terjadi di berbagai perguruan tinggi, hanya saja ini saya yang masih berstatus mahasiswa baru mencoba untuk mengungkapkan pengalaman pribadi saya bersama teman-teman di kampus. 

Menghadapi kasus demikian, saya dan sebagain teman-teman mengungkapkan protes, tapi lama-kelamaan juga menemui titik jenuh.

Ada banyak aspirasi yang disampaikan, namun tak sampai kepada mereka yang berhak menindak lanjuti. Wadah untuk menyampaikan aspirasi memang telah tersedia, hanya saja tindak lanjutnya sebatas basa-basi yang disampaikan kepada kami dan dibumbui dengan kalimat penenang.

Kadang terbesit ingin melakukan perubahan namun lebih memilih diam "mengikuti arus". 

Sebenarnya siapa yang tidak peduli, mahasiswa atau mereka yang mempunyai kewenangan akan hal ini? Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan. Asalkan kita yakin di jalan yang benar, maka lanjutkan!

Di beberapa kampus yang lain juga mengalami kasus yang serupa terkait problem mahasiswa dan dosennya. 

Para dosen hanya melaksanakan apa yang menjadi tanggungjawab secara formalitas menyampaikan materi, namun tidak melihat kami mahasiswa yang merasa dirugikan akan minimnya perolehan ilmu dan waktu kuliah yang sering kosong tanpa jadwal pengganti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline