Lihat ke Halaman Asli

Nur Seta Bramadi

Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

(Esai Pendek) Berkarakter Lebih Baik dengan Membaca Buku

Diperbarui: 30 April 2024   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: okezone.com

Seorang pembaca buku apakah pasti orang baik?

Tentu saja tidak ada jaminan demikian. Namun, setidaknya seorang pembaca buku lebih memiliki empati dan wawasan lebih luas. Artinya, ia tentu akan punya pertimbangan emosional dan rasional yang lebih baik. Seorang pembaca buku bukanlah "manusia sempurna" yang tahu segalanya. Akan tetapi, ia akan cenderung punya pertimbangan yang lebih matang ketika hendak memutuskan sesuatu. Banyak membaca membuatnya lebih kaya pemikiran.

Seorang pembaca buku apakah pasti lebih religius?

Belum tentu juga. Hal itu tentunya tergantung pada apa yang dibacanya. Sebagian orang yang gemar membaca, bisa saja menjadi lebih religius atau sebaliknya... makin sekuler atau bahkan ateis. Kok bisa? Tentunya banyak faktor penyebab. Yang paling mendasar tentunya didikan orangtuanya sendiri plus panutan keluarganya. Menjadi sekuler, ateis, atau pindah agama adalah pilihan pribadi. Saya pribadi tak melihat ada yang salah di sini, selama perilaku individunya sendiri tetap positif. 

Seorang pembaca buku apakah pasti lebih sukses dalam karir?

Kemungkinan besar iya karena ia punya wawasan lebih baik sehingga bisa mempertimbangkan dunia karir secara lebih baik pula. Sukses di sini tak harus berarti lebih kaya secara material, tapi lebih pada kebahagiaan individu dalam menekuni profesinya. Seseorang bisa saja menyukai bidang pekerjaan tertentu sesuai passion-nya, meskipun mungkin tidak menawarkan imbalan materi lebih tinggi. Kebahagiaan memang tak melulu harus diukur dengan uang atau jabatan. Itulah mengapa ada profesi seniman yang lebih menyukai kebebasan. 

Akhirnya, seorang pembaca buku apakah pasti lebih kritis?

Oh, yes... sepertinya begitu. Membaca banyak buku membuat seseorang punya sudut pandang lebih luas. Membaca karya beragam penulis membuatnya jadi tahu keberagaman pola pikir dan sudut pandang kaum cerdik pandai. Tidak semua buku bagus memang, dan tidak semua penulis genius. Justru itulah, seorang pembaca buku bisa bersikap proporsional dan paham bahwa kita boleh saja tidak sependapat dengan buku/penulis tertentu. Sebagai individu, kita berhak punya sudut pandang pribadi tanpa harus merasa lebih benar dari siapapun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline