Lihat ke Halaman Asli

Nur Seta Bramadi

Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

(Dwibahasa) Dampak Buruk Terlalu Banyak Membaca dan Menulis

Diperbarui: 1 April 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: quotefancy

A: Jokingly speaking, bro... isn't there any bad effect from too much reading and writing?

     Omongan bercanda nih, bro... apa gak ada dampak buruk dari terlalu banyak membaca dan menulis?

B: Of course there are. One of them is you don't know reality anymore... hehehe.

     Tentu saja ada. Salah satunya adalah kamu gak tau kenyataan lagi... hehehe.

A: Agree. Getting trapped in fantasy story too far could be bad for our imagination... hohoho.

     Setuju. Terjebak dalam kisah fantasi terlalu jauh bisa jadi buruk bagi imajinasi kita... hohoho. 

B: Reading too much non-fiction books is not good either. You just know theory but never practice it.

     Membaca terlalu banyak buku non-fiksi juga gak bagus. Kamu hanya tau teori tapi gak pernah mempraktikkan.

A: Does it mean less time reading and writing is better? This could be either a joke or a serious question. 

     Apakah artinya lebih sedikit waktu membaca dan menulis lebih baik? Ini bisa jadi pertanyaan bercanda atau serius. 

B: Good if you spend your time for other better things. Hangout with right person could benefit us more... I think. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline