Lihat ke Halaman Asli

Nur Seta Bramadi

Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

(Dwibahasa) Overthinking dan Deep Thinking

Diperbarui: 4 Februari 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: superhuman.com

A: Is overthinking not good? What is wrong with thinking something deeply? 

     Apakah overthinking gak bagus? Apanya yang salah dengan memikirkan sesuatu secara mendalam?

B: Good question, bro. Some people misjudge overthinking and deep thinking. It's different.

     Pertanyaan bagus, bro. Sebagian orang salah menilai overthinking dan deep thinking. Itu beda.

A: What is the difference? 

     Apakah perbedaannya?

B: Overthinking is based on emotional thought. Deep thinking is based on rational thought.

     Overthinking didasari oleh pikiran emosional (baper). Deep thinking didasari oleh pikiran rasional.

A: OK... interesting fact. What else?

     Oke... fakta menarik. Apa lagi?

B: Overthinking is based on assumption... while deep thinking is based on logical truth.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline