Lihat ke Halaman Asli

Nur Seta Bramadi

Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

(Dwibahasa) Golput dan Netralitas Politik

Diperbarui: 29 Januari 2024   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: kumparan

A: Do you know much about politics, bro?

     Apakah kamu tahu banyak tentang politik, bro?

B: No, just a little. It doesn't mean I'm apathetic. I'm just not interested in politics too much. 

     Tidak, hanya sedikit. Bukan berarti aku apatis. Aku hanya tak terlalu tertarik pada politik. 

A: But you still follow political news on media, don't you?

     Namun, kamu masih mengikuti berita politik di media 'kan?

B: Yeah... just at a glance. So, I think all political candidates have both strength and weakness. No one is perfect.

     Yeah... hanya sekilas. Jadi, aku kira semua kandidat politik punya kekuatan dan kelemahan. Tak ada yang sempurna.

A: I agree. Anyway, why do you think some people prefer not to vote during election day?

     Setuju. Omong-omong, mengapa menurutmu sebagian orang lebih suka tak ikut memilih saat pemilu?

B: The reason is very personal, I guess. Vote or not vote are still part of democracy. Sorry if I'm mistaken.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline