Lihat ke Halaman Asli

Nur Iksan

Penulis Buku Antologi Puisi Bingkai Semesta

Badai Bulan Juli

Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdua saling menutup mata
Berlari lepas menuju padang savana
Gerhana malam menyelimuti lembah di dalam dada
Badai menerpa seolah semuanya baik-baik saja

Mendekap garis waktu berhamburan bagai debu
Harum tanah merah bekas tetesan darah beku
Tangisan gadis kecil teteskan air mata bisu
Membuat pilu terhadap jiwaku yang keras seperti batu

Sejarah akan mencatat kita hanya sebatas hitungan akta
Tak membekas sampai dasar samudra
Semua peristiwa akan kubawa sampai esok hari
Badai bulan juli akan kunanti hingga datang kembali

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline