Lihat ke Halaman Asli

Nur Hudarrohman

tersenyumlah, tipu duniamu seakan kau tidak memiliki masalah

Generasi Santri Ala Milenial

Diperbarui: 1 November 2020   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto Pondok Pesantren Sidogiri

Milenial, kata yang tak asing didengar, lantaran hal itu seakan telah menjadi kicaun sehari-hari yang sering didengungkan. sebenarnya apa itu milenial dan siapa yang terkena khitob di dalamnya?. Dan sejak kapan kata itu muncul?.

Dalam kamus KBBI, milenial diambil dari kata milenium yang berarti ‘masa atau jangka waktu seribu tahun’. Sedangkan milenial adalah ‘objek yang berada di era tahun 1000 tahun ke atas’. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa siapapun yang hidup atau berada di era ini, maka disebut generasi milenium atau milenial. Ala kulli hal Santri zaman sekarang juga tercakup di dalamnya. Termasuk kita yang sedang menghirup udara milenial ini.

Namun, sepertinya ada yang terasa janggal mengenai kata milenial jika disandingkan dengan santri. Karena milenial itu sendiri, lebih condong dan mengarah kepada suatu hal yang buruk dan tak sesuai dengan norma-norma agama. Contoh, seperti ada anak remaja yang bolos sekolah, mabuk-mabukan, zina, tawuran, saling membunuh, dan lain sebagainya. Maka, khalayak umum yang sedang merekam kejadian itu, spontan akan mengatakan “dasar remaja milenial”. Karenanya, jika kata santri bersanding dengan kata milenial, maka akan memberi pemahaman bahwa santri itu merupakan organisasi atau generasi yang buruk. "Dasar Santri Milenial".

Akan tetapi dikarenakan santri zaman sekarang telanjur dicap sebagai santri milenial, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh santri adalah merubah mindset pemikiran khalayak umum bahwa santri itu tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Hanya karena hidup di era milenial ini, tidak serta merta mnghilangkan  Maka hal yang pertama kali untuk mengubah mindset mereka adalah mengaplikasikan etika yang benar yang sesuai dengan hakikat santri yang sebenarnya.

Sebagaimana takrif santri yang ditetapkan oleh al-magfurlah Kiai Hasani bin Nawawie Sidogiri:

السنتري

بشاهد حاله هو من يعتصم بحبل الله المتين ويتبع سنة الرسول الأمين صلى الله عليه وسلم ولا يميل يمنة ولا يسرة في كل وقت وحين هذا معناه بالسيرة والحقيقة لا يبدل ولا يغير قديما وحديثا. والله أعلم بنفس الأمر وحقيقة الحال

Santri

“Berdasarkan peninjauan tindak langkahnya, santri adalah orang yang berpegang teguh pada tali Allah (al-Quran) dan mengikuti sunnah rasulullah SAW, dan teguh pendirian. Ini adalah arti berdasarkan sejarah dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan diubah selama-lamanya. Allah SWT Maha Mengetahui atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya”.

            Sebenarnya pada era milenial ini, sebagai seorang santri harus sadar bahwa siapa hakikat santri itu sendiri. Maka dalam kajian ini, penulis ingin memaparkan beberapa hal yang harus diaplikasikan. Supaya bisa mengembalikan mindset khalayak umum dalam menanggapi siapa santri yang sebenarnya.

  • Selaras Dengan Ahlu Sunah Wal Jamaah
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline