Lihat ke Halaman Asli

Nur Deviani

Mahasiswa

78 Tahun Indonesia Merdeka: Mengapa Masalah Kemiskinan masih Menjadi Dilema?

Diperbarui: 9 Desember 2023   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Ilustrasi batamnews

Kemiskinan telah menjadi salah satu permasalahan sosial yang meresahkan di Indonesia. Meskipun kemajuan dan perkembangan ekonomi dan sosial telah terjadi di indonesia namun permasalahan kemiskinan ini belum juga dapat di atasi. Kemiskinan masih menjadi tantangan global yang komplek dan multidimensional. Lantas apakah kemiskinan itu? Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Menurut pengertian internasional proverty line seseorang dikatakan miskin secara absolut apabila pendapatannya tidak lebih dari 450 perbulan, dan hanya bisa membelanjakan 2 dolar atau 25 ribu setiap harinya. Pada prinsipnya kemiskinan adalah situasi yang perlu diatasi pemerintah fungsi pemerintah sebagai pengayom dan pelindung bagi warga negara.

Kemiskinan berawal dari faktor ketimpangan dan ketidakadilan sosial yang menjadi sebab utama keluarnya bangsa indonesia dari falsafah pancasila. Mengutip data Badan Pusat Statistik mengungkapkan angka kemiskinan di indonesia pada maret 2023 mengalami penurunan 0,21% poin terhadap september 2022 menjadi 9,36%. Namun angka kemiskinan yang turun itu tidak diiringi dengan turunnya angka ketimpangan atau gini ratio. BPS juga mengungkapkan, angka kemiskinan yang mencapai 9,36% dari total populasi indonesia setara dengan 25,90 juta orang. Namun angka ketimpangan atau gini ratio semakin naik, kenaikan ketimpangan gini ratio disebabkan naiknya pengeluaran golongan atas. Oleh karena itu ketimpangan naik, khusunya diperkotaan karena pertumbuhan pengeluaran masyarakat menengah ke bawah lebih lambat dibandingkan yang atas. menurut ahli Aqto meningkatnya angka ketimpangan disebabkan belum meratanya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Menurut Ellis, kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat dikaji dalam dimensi ekonomi maupun sosial dan politik.Hall dan Midgley mengatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan seorang individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau dapat dikatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi deprivasi relatif apabila dibandingkan oleh individu lainnya dalam masyarakat tersebut.Ahli terakhir yang berpendapat mengenai pengertian kemiskinan adalah Syaifudin yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan cara berpikir seseorang yang memandang kemiskinan sebagai sebuah gejala absolut serta gejala relative.Syaifudin membagi cara berpikir mengenai kemiskinan ini menjadi dua yaitu cara berpikir atau pandang kebudayaan serta cara pandang struktural.Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan kondisi, dimana seorang individu tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya karena faktor-faktor yang memengaruhi individu tersebut, sehingga kesulitan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan individu lain.

Dampak negatif TinggiNya angka kemiskinan indonesia meliputi, meningkatnya angka pengangguran, banyak kasus anak putus sekolah, meningkatnya tindakan kriminalitas, dan meningkatnya angka kematian karena kelaparan dan faktor kesehatan. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi indonesia. Permasalah yang Felix yang hingga saat ini belum bisa dapat diatasi berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan dampak negatif dari kemiskinan. Lantas apa saja faktor penyebab kemiskinan? Tentunya hal ini berkaitan dengan ketimpangan gini ratio yang menyebabkan masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya taraf hidup yang buruk membuat masyarakat sulit untuk keluar dari jurang kemiskinan, tidak tersedia lapangan kerja dan kesempatan kerja juga menjadi tantangan bagi masyarakat yang ini keluar dari lingkaran kemiskinan.

Program pemerintah yang dijalankan saat ini dinilai sudah baik secara konsep. Namun belum bisa dinilai secara menyeluruh karena hanya sebagian kecil saja yang terealisasi. Sementara kemiskinan juga masih dan semakin menjamur. Memang, tidak bisa disinggung lagi bahwa solusi kehidupan secara menyeluruh dan sempurna termasuk permasalahan kemiskinan, hanyalah kembali pada aturan-aturan sang pembuat kehidupan yakni Allah SWT. Islam memberikan solusi yang selalu tepat. Tidak hanya secara konsep, tetapi juga dalam prakteknya sudah terbukti memberikan hasil yang gemilang terutama dalam mensejahterakan rakyatnya. Inti penyebab kemiskinan di Indonesia dari dulu hingga kini adalah penyebab struktural. Ketidakmerataannya distribusi pendapatan yang dilakukan pemerintah secara struktural yang menyebabkan kemiskinan ini terjadi berangsur-angsur Pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi suatu upaya yang mutlak harus dilakukan. Kemampuan “tahan banting” terhadap krisis telah terbukti. Mengingat relatif sulitnya mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi yang diharapkan dari investasi usaha-usaha besar maka pemerintah daerah diharapkan untuk lebih memberdayakan ekonomi rakyat yang merupakan potensi yang tersembunyi termasuk di dalamnya UKM dan sektor informal untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Sektor ekonomi rakyat telah terbukti mampu bertahan di saat krisis, oleh karena itu pemerintah jangan menganggap remeh akan keberadaan sektor ekonomi rakyat, tapi justru harus diberdayakan sebagai salah satu penyangga perekonomian nasional.

            Permasalahan kemiskinan ini tidak akan selesai jika kita hanya menunggu pemerintah untuk menyelesaikannya, harusnya kebijakan dan upaya yang dilakukan pemerintah harus diiringi dengan usaha dalam diri masyarakat karena kebijakan akan terasa sia-sia jika hanya satu orang yang bertindak, kemiskinan bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan karena semua negara berkembang tentunya tidak akan terlepas dengan permasalahan yang komplek ini. solusinya hanya kembali ke diri kita masing-masing. Menurut mendapat saya lepas dari lingkaran setan kemiskinan bisa dilakukan indonesia kebijakan dan program pemerintah sudah banyak tersedia hanya saja mungkin belum terealisasi dengan baik.  Hal ini juga tidak terlepas dengan peran pendidikan, mengapa pendidikan menjadi hal yang penting? Karena pendidikan merupakan senjata yang peling ampuh untuk meelesaikan masalah ini, dengan pendidikan mampu merubah pola pikir kita akan sifat pasrah dengan menerima nasib, pendidikan akan menjadi tongak pengangkat derajat kita. Tidak ada yang tidak mungkin dalam hal keluar dari zona kemiskinan. Banyak solusi dan kebijakan yang bisa kita lakukan mungkin hal ini tidak akan semudah teori tapi jika ada usaha maka kita akan mampu untuk menyelesaikanya. Pemerintah tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan ini jika pola pikir kita hanya tentang menerima bantuan kemiskinan, bukan upaya untuk berubah. Dalam suatu riwayat dikatan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah hadist ini menegaskan memberi lebih baik daripada menerima. Ketidakmampuan kita jangan menejadikan kita orang yang gemar meminta minta. Indonesia mungkin tidak begitu sempurna tapi indonesia berhak untuk diperjuangkan. Nasib indonesia ada ditangan kita semua buka ditangan pemerintah saja, karena kita juga merupakan bagian dari indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline