Lihat ke Halaman Asli

Nurmala Lutfi Meha

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Pembuatan Sabun Cuci Piring Sebagai Suatu Bentuk Meningkatkan UMKM di Desa Air Hitam oleh KKN 45 UINSU

Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infokom KKN Kelompok 45 UINSU

Sabun cuci piring yang diajarkan oleh  mahasiswa yaitu sabun cuci piring sunlight yang dapat di beli dan dapat menguntungkan, sabun cuci piring sangat dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga sehari hari. Untuk itu pada hari Sabtu Agustus 2024 Mahasiswa KKN 45 UINSU melaksanakan program kerja yaitu pembuatan sunlight yang juga dapat menurunkan kemiskinan dengan cara menjual dan bentuk inovasi yang kreatif yang menguntungkan sekaligus sebagai salah satu program kerja utama kkn uinsu 2024.

Sunlight adalah merek dagang terkenal untuk produk sabun cuci piring yang digunakan untuk membersihkan peralatan makan dan dapur. Produk ini dikenal karena kemampuannya dalam menghilangkan lemak dan sisa makanan yang menempel pada piring, gelas, dan alat masak lainnya. Sunlight memiliki formulasi khusus yang menghasilkan busa melimpah, sehingga memudahkan proses pembersihan dengan penggunaan air yang relatif sedikit. 

Infokom KKN Kelompok 45 UINSU

pembuatan sunlight ini dilaksanakan di tk pkk dusun II Air Hitam oleh ibu ibu kepala desa dan ibu ibu pkk,masyarakat desa air hitam.Yang dipandu oleh Rahma bone sebagai MC dan penyampaian pembuatan oleh Taufik yang merupakan mahasiswa KKN 45 UINSU.Untuk bahan yang dijelaskan yaitu bahan-bahan untuk pembuatan sabun cuci piring ini dipesan langsung satu paket dari digital online yaitu shopee,bahan untuk pembuatan sunlight yaitu Texapon: Bahan pembersih utama yang menghasilkan busa,Sodium Lauryl Sulfate (SLS): Meningkatkan daya bersih dan menghasilkan busa yang melimpah,Garam: Sebagai pengental dan memperbaiki tekstur sabun,Pewarna: Memberikan warna pada sabun agar lebih menarik,Pewangi: Menambahkan aroma yang segar pada sabun,Air: Sebagai pelarut untuk mencampur semua bahan. 

Untuk cara untuk pembuatannya yaitu mendidihkan air dan mencampur bahan Texapon dan SLS: Texapon dan SLS dicampur dengan air hingga larut sepenuhnya,Penambahan Garam: Setelah larutan Texapon dan SLS tercampur rata, garam ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga larutan mengental,Pewarna dan Pewangi: Setelah mencapai kekentalan yang diinginkan, tambahkan pewarna dan pewangi sesuai selera. Aduk hingga semua bahan tercampur merata,setelah diaduk lalu sabun tersebut ditunggu selama 6 jam hingga busa yang keluar setelah diaduk tadi habis dan besoknya sudah dapat digunakan.

Infokom KKN Kelompok 45 UINSU

Dengan cara pembuatan sabun cuci tersebut ibu ibu dan masyarakat ikut serta dan antusias dengan progja tersebut dan ada pertanyaan yang timbul dari ibu ibu yang kurang paham. Dan mahasiswa kkn pun tak lepas dari menjelaskan semua tentang pembuatan,bahan bahan yang diperlukan sehingga adapula salah satu warga yang sangat ingin membuat sunlight tersebut dengan menitip kepada kkn untuk membelinya di digital online/shopee mahasiswa juga menjelaskan bahwa pembuatan sunlight ini merupakan hal yang menguntungkan dan membantu perekonomian masyarakat karena menjual sabun cuci piring seperti ini mendapatkan untung yang lumayan banyak.

Kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pengembangan UMKM di pedesaan. Dengan adanya produk sabun cuci piring yang dapat diproduksi secara lokal, warga memiliki kesempatan untuk membangun usaha kecil yang bisa terus berkembang. Produk ini berpotensi dipasarkan tidak hanya di Desa Air Hitam, tetapi juga ke wilayah-wilayah sekitarnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan. Setelah satu hari berlalu pada haribesoknya minggu mahasiswa membagikan kepada masyarakat hasil dari pembuatan sunlight tersebut. Merekapun berharap dengan adanya tata cara dan inovasi terbaru ini dapat menjadi contoh agara umkm di desa air hitam ini meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline