Dunia maya yang semakin menyatu dalam kehidupan remaja justru menjadi wadah untuk melakukan aksi Cyberbullying. Cyberbullying merupakan tindakan perundungan di dunia digital yang menjadi hal menakutkan dan dapat mengancam kesehatan mental generasi muda. Banyak remaja menjadi korban perundungan online yang berujung pada trauma mendalam. Kurangnya pemahaman akan etika berkomunikasi di media sosial menjadi salah satu akar permasalahan yang mendesak untuk segera diatasi.
Menyoroti permasalahan tersebut, mahasiswa bersama dosen Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, berkolaborasi untuk menggelar kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" di SMA Negeri 10 Semarang pada Senin, 18 November 2024. Kegiatan kampanye yang berlangsung di SMA Negeri 10 Semarang, diinisiasi oleh Tim Dosen yang diketuai oleh Dr. Rahmawati Zulfiningrum, S.I.Kom., M.I.Kom dan sekelompok mahasiswa bernama Tiger Thumb sebagai bentuk pengabdian masyarakat dan diikuti oleh 28 pelajar kelas 12.
Kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" ini merupakan luaran mata kuliah Public Relation. Kampanye tersebut bertujuan untuk memberikan informasi sebagai upaya menyadarkan remaja tentang pentingnya komunikasi yang baik dan beretika, serta dampak negatif cyberbullying. Kedatangan tim dalam rangka mengajak SMA Negeri 10 Semarang sebagai mitra kegiatan pengabdian masyarakat, melalui kegiatan Kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" mendapat sambutan hangat dan diterima dengan baik oleh Mulyadi, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah di SMA Negeri 10 Semarang.
Kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Rahmawati Zulfiningrum, S.I.Kom., M.I.Kom selaku Ketua Tim Campaign juga sebagai pembicara utama, Nadia Itona Siregar, M.Si, dan Heni Indrayani, M.I.Kom. Kampanye ini dimulai dengan sesi pretest untuk mengukur pemahaman awal peserta didik mengenai etika berkomunikasi di media sosial dan cyberbullying. Dilanjutkan sesi Ice Breaking yang menampilkan potongan berita, sehingga peserta didik dipersilahkan meninggalkan komentar baik maupun komentar buruk berkaitan dengan berita tersebut. Hasilnya, perolehan komentar buruk mengalami kesenjangan yang sangat tinggi dibandingkan perolehan komentar baik.
Berdasarkan hal tersebut, selama pemaparan materi Rahmawati mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik dan beretika, serta dampak negatif cyberbullying yang tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga berdampak dalam jangka waktu panjang. Penyampaian materi tersebut sesuai dengan keadaan saat ini, dimana pihak recruiter memberi syarat pencantuman media sosial pada cv lamaran kerja. Oleh karena itu, Rahmawati berpesan untuk menjadikan media sosial tempat membangun personal branding, bukan tempat melakukan cyberbullying.
"Selama kegiatan kampanye kemarin di SMA Negeri 10 Semarang, antusias adik-adik SMA sangat baik dan mereka semangat mengikuti kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" Semoga materi yang telah disampaikan bisa memberi manfaat dan bisa memberi tambahan wawasan bagi adik-adik SMA terkait bagaimana cara menggunakan media sosial yang sewajarnya dan beretika," ujar Nadia selaku salah satu narasumber kampanye.
Peserta didik yang mengikuti kampanye "Etika Berkomunikasi Di Media Sosial, Jempol-Mu Harimau-Mu" Vanesa, Melisa, Senia dan Anisa menyampaikan pesan melalui notes yang ditulisnya, bahwa kampanye dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Udinus ini menyenangkan dan seru. "Terimakasih kakak telah mendampingi kita walaupun sebentar, tapi seru!" tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H