Mulai Menulis
Lihat ke Halaman Asli
NUR NGAFIFAH
FOLLOW
Para Guru, pilih metode yang mana?
12 November 2011 10:19 |
Diperbarui: 25 Juni 2015 23:45
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering
BERI NILAI
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Aktual
Bermanfaat
Inspiratif
Menarik
Menghibur
Unik
BERI KOMENTAR
Kirim
Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Konten Terkait
Tantangan Bagi Para Guru
Keunggulan Pasar Tradisional Vs Pasar Modern, Pilih yang mana?
Intuisi Vs Logika, Mana yang Lebih Penting?
Langit yang Mana
Kecanduan Race atau Pilih-Pilih Race untuk Event Lari
Ketika Para Oknum Ada Dimana-Mana
Video Pilihan
Terpopuler
Kadiv Humas Polri Sampaikan Selamat HUT ke-65 Pelopor Korps Brimob
Cristiano Ronaldo Mejan, Al Nassr Beruntung Berbagi Skor 1-1 dengan Al Ahli
Ikrar Sang Pendekar (66): Pendekar Gembul
Berdampak Buruk, Pendidikan di Finlandia Tinggalkan Perangkat Digital, Kembali ke Pena dan Kertas
Gelang Barcode, Kartu Nusuk, dan Atribut Haji, Catatan Perjalanan Haji 2024 (Bagian 8)
Nilai Tertinggi
Lowongan Kerja: Pokoknya Kalau Pakai Bayar, Itu Penipuan
Cristiano Ronaldo Mejan, Al Nassr Beruntung Berbagi Skor 1-1 dengan Al Ahli
Ikrar Sang Pendekar (66): Pendekar Gembul
Menerima Pasangan Apa Adanya
Konflik Israel - Palestina: Perbandingan Kebijakan Luar Negeri Kamala Harris dan Donald Trump, Dampak Debat Pilpres AS 2024
Feature Article
10 Rental Mobil Medan dan Harga Sewanya
Terbaru
Sukses KKN 39 STAIN Mandailing Natal turut serta kegiatan budidaya Gula Merah Kelapa Sawit di kantor wali nagari sungai aur
P2K FAST UAD: Meriah dan Inovatif
Fenomena Kpop: Dampaknya terhadap Budaya Massa, Populer, dan Konsumen di Seluruh Dunia
Dharma Andalas AlmamaterKu...
Bagaimana Aurat Wanita Muslimah Generasi Gen-Z?
Headline
Diaspora, Euforia, dan Perspektif Baru Persepakbolan Indonesia
Polusi Suara, Kebisingan yang Ganggu Kenyamanan dan Kesehatan
Celana Jeans Longgar, Ketika Anak Muda Mendikte Fashion
Mewariskan Sungai Citarum melalui Tertib Tata Ruang
Tiga Srikandi di Pilkada Jawa Timur, Simbol Emansipasi atau Strategi Populisme?