Lihat ke Halaman Asli

Pilihan

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa beratnya sebuah pilihan
Bagaimana perasaan ibuku
Mendengar aku akan menjadi seorang ibu
Tanpa bisa kusebut siapa ayahnya
Tapi aku lebih tidak bisa membayangkan
Betapa semakin terluka, kalau dia yang terakhir tahu
Maka kuputuskan untuk memberitahu ibu dan keluarga
Kupersiapkan segalanya
Untuk menyambut kehadiran anakku
Di tempat yang paling aman

Kurangkai kata-kata, kuatur wajah agar tidak nampak kekhawatiran
Ah...
Ternyata segala sesuatunya tidak seburuk yang kuperkirakan
Sungguh aku beruntung memiliki keluarga yang indah
Mereka mencintaiku dan betapa mereka juga sangat kucintai
Semestinya, seharusnya, normalnya
Mereka akan marah dan resah membayangkan rasa malu
Yang kulakukan akan mencoreng muka mereka di masyarakat
Di mana setiap orang saling mengintip kehidupan pribadi masing-masing

Tapi tidak
Mata mereka hanya berkaca-kaca
Saat kukatakan
"Aku tidak bisa menyebutkan siapa ayahnya. Anggap saja dia tidak punya ayah"
Mereka saling memandang
Kemudian mengangguk
Mereka mengenalku
Tapi air mata mereka toh tetap menetes.

(Magelang, 13 Oktober 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline